SAMPANG, koranmadura.com – Sudah mencapai ribuan jiwa, kedatangan Pekerja Migran Indoensia (PMI) asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diprediksi akan berlangsung hingga akhir 2021 mendatang.
Plt Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Sampang, Agus Sumarso menyatakan, hingga saat ini sebanyak 2.700 PMI yang sudah pulang ke Kabupaten Sampang. Ribuan PMI tersebut terhitung sejak terjadinya pemulangan besar-besaran pada Maret 2021 lalu dari negara perantauan yang mereka tuju yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam.
“Pemulangan PMI tetap berlangsung. hari ini ada 47 PMI yang pulang dari Malaysia. Kepulangan PMI akan berlangsung terus dan diproyeksikan hingga Desember 2021 mendatang,” ujarnya saat dikonfirmasi koranmadura.com di Posko Covid-19, Gedung Kesenian Wijaya Kusuma, Selasa, 10 Agustus 2021.
Agus Sumarso menegaskan, proyeksi kedatangan PMI hingga akhir 2021 mendatang diketahuinya setelah menggelar rapat bersama dengan Mentri Luar Negeri (Menlu). Dari hasil rapat, Menlu menyatakan kedatangan PMI seluruh Indonesia yang bekerja di negara Malaysia mencapai 70 ribu jiwa.
“Tapi kami masih bingung ini, data angka 70 ribu PMI ini terhitung sejak awal, apa baru-baru ini. Ya mudah-mudahan hitungannya sejak Maret 2021 lalu, karena jika sejak awal, maka PMI asal Sampang diprediksi hanya tinggal sedikit. Tapi jika data 70 ribu itu masih baru, maka kami akan kelabakan saat melakukan penjemputan, dan kami yakini kondisi itu akan dirasakan terhadap kota/Kabupaten lainnya,” akunya.
Selain itu Agus Sumarso menegaskan, bagi PMI yang sudah tiba ke Kota Bahari sebutan Kabupaten Sampang, yaitu PMI yang telah dinyatakan bebas dari paparan Covid-19. Pihaknya menegaskan, sebelum dilakukan penjemputan oleh Pemerintah Daerah ke Pemerintah Provinsi Jatim, para PMI dilakukan karantina selama dua sampai tiga hari.
“Karantina PMI yang baru tiba dari perantauan di pemprov sekarang lebih ketat seiring terjadinya lonjakan di Jawa Timur akhir-akhir ini. Sebelumnya karantina PMI dilakukan selama dua hari, karena terjadi pengetatan, maka karantina menjadi tiga hari. Kami tetap terapkan Prokes dalam penjemputan PMI,” tegasnya.
Disinggung apakah ada PMI asal Sampang yang di karantina diketahui konfirm Covid-19, Agus Sunarso menyatakan ada. Namun pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detil jumlahnya sebab penanganan Covid-19 tersebut berada dalam kendali Pemprov Jatim.
“PMI Sampang yang konfirmasi Covid banyak. Tiap hari itu selalu ada, tapi data persisnya kami tidak tahu, yang tahu itu rumah sakit sana. Kami hanya mengetahui data PMI yang dijemput pulang ke Sampang,” pungkasnya. MUHLIS/ROS/VEM