PAMEKASAN, koranmadura.com – Dalam janji politiknya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2018 lalu, Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, menargetkan 1.000 santri untuk mendapatkan beasiswa selama kepemimpinannya.
Namun ternyata, dalam dua tahun terakhir saja, tercatat 3.652 santri yang sudah dibiayai Pemerintah Kabupaten (pemkab) Pamekasan melalui program Beasiswa Santri. Program tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat yang menginginkan anaknya menempuh pendidikan di pondok pesantren, tetapi terkendala biaya.
Kabag Kesra Pemkab Pamekasan, Halifaturrahman memaparkan beasiswa santri tahun 2020 disalurkan kepada 1.652 santri di 61 pondok pesantren yang tersebar di 13 kecamatan. Sementara pada tahun 2021, beasiswa santri menyasar 2.000 santri di 75 pondok pesantren di 13 kecamatan.
“Beasiswa santri ini merupakan janji politik bapak bupati yang sebenarnya targetnya hanya seribu santri. Tetapi alhamdulillah program ini sudah melebihi target sebagaimana yang dijanjikan oleh bapak bupati,” kata Halifaturrahman, Kamis, 26 Agustus 2021.
Mamang panggilan akrab Halifaturrahman menyebutkan, program beasiswa santri bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten sebagai bentuk kepedulian pemerintah daeraah khusus santri yang mengenyam pendidikan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat.
“Ini salah satu bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Pamekasan dalam hal ini pak bupati terhadap anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di pondok pesantren,” jelasnya.
Menurutnya, beasiswa santri tersebut berupa uang saku sebesar Rp 500 ribu perbulan kepada setiap penerima melalui virtual account. Setiap pondok pesantren mitra memiliki pendamping yang ditunjuk oleh pihak yayasan.
“Pendamping itu mendapat SK dari pak bupati, mereka mendampingi dan menfasilitasi kebutuhan para santri. Karena santri itu tidak mungkin keluar dari pondok untuk memenuhi kebutuhannya,” ungkapnya.
Ia berharap program tersebut bisa menjadi pelecut santri untuk belajar lebih rajin guna meraih cita-citanya. Sebab, para santri tersebut yang nantinya akan menjadi penerus pemimpin negeri di masa-masa yang akan datang.
“Beasiswa santri tersebut selain untuk meringankan beban biaya wali santri yang tidak mampu juga diharapkan memiliki dampak ekonomi kepada pondok pesantren. Harapan kami pondok pesantren itu memiliki koperasi, sehingga bisa mengelola kebutuhan santri yang ada di pondok tersebut,” paparnya. (*/ADV/SUDUR/ROS/VEM)