SUMENEP, koranmadura.com – Balita berusa 13 tahun itu biasa dipanggil Azka. Nama lengkapnya Muhammad Azka Habibi. Ia mengalami Atresia Ani atau anus imperforata, yaitu kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna.
Akibat kelainan yang dideritanya sejak lahir, untuk buang air besar, buah hati dari pasangan suami-istri, Jama’addus dan Samaniyah, warga Dusun Karpenang, Desa Manding Laok, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu terpaksa harus melalui lubang yang dibuat di bagian perutnya sebelah kiri.
Azka panggilan akrabnya ini merupakan anak kedua dari pasangan Jama’addus dan Samaniyah. Anak pertamanya bernama Siti Suhartatik. Sudah berusia 11 tahun, dan kini duduk di bangku Sekolah Dasar.
Ayah Azka, Jama’addus mengaku tidak memiliki biaya untuk dilakukan operasi anus. Bahkan, sejauh ini, untuk biaya merawat anaknya ia hanya mengandalkan upah yang diterimanya dari hasil dari bekerja sebagai kuli bangunan.
“Untuk dilakukan operasi kedua, kami berharap ada bantuan dari siapa pun yang punya kepedulian agar anak kami bisa normal seperti balita pada umumnya,” harap dia. FATHOL ALIF/ROS/VEM