BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, Madura, telah meregrouping 46 sekolah dasar (SD). Puluhan lembaga tersebut digabung menjadi 22 sekolah. Hal itu, guna menjaga efektivitas belajar mengajar.
Kepala Bidang (Kabid) SD, Disdik Bangkalan, Dewi Ega Oktaviani menyampaikan, ada beberapa faktor terjadinya proses penggabungan sekolah. Yakni jumlah siswa yang minim, lahan masih konflik atau ada dua lembaga SD di satu lahan.
“Jika jumlah siswa di bawah 60 maka layak digabung, atau dua sekolah ada di satu lahan tanah juga bisa,” kata dia, Senin, 13 September 2021.
Dia menuturkan bahwa, tenaga pendidik dan aset sekolah yang ditutup akan dipindahkan ke lembaga yang baru. Namun, untuk lahan tanah dan gedung direncanakan untuk tempat kantor (Koordinator Wilayah) Korwil atau Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
“Gedungnya ada yang tetap digunakan dan yang tidak. Tapi yang tidak dipakai direncanakan untuk kantor Korwil atau Paud. Kita inventarisir dulu,” katanya.
Ega, sapaan akrabnya Dewi Ega Oktaviani, menambahkan bahwa, tahun berikutnya tidak menutup kemungkinan ada rencana regrouping kembali. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu pengajuan dari sekolah-sekolah dulu.
“Regrouping ini juga bisa membantu minimnya kepala sekolah di tataran SD,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)