SAMPANG, koranmadura.com – Hujan yang turun tidak menentu beberapa hari terakhir, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengkhawatirkan kualitas puluhan hektar tembakau di wilayahnya.
Kepala Disperta KP Kabupaten Sampang, Suyono menyatakan, dari total luasan tanaman tembakau sebanyak 4.600 hektar yang ada di Sampang, masih terdapat 200 hektar tanaman tembakau yang masih dalam proses panen, pemasakan hingga proses penjualan.
“Sebenarnya tembakau yang masih belum dipanen hingga ke pemasakan masih tersisa 200 hektar saja. Sisanya sudah terjual,” ujar Suyono kepada koranamdura.com, Jumat, 17 September 2021.
Suyono mengatakan, dampak terjadinya peristiwa turun hujan di musim kemarau beberapa hari lalu yaitu berpengaruh pada harga jual. Sebab tembakau yang sudah memasuki musim panen atau dalam proses pemasatan ketika diguyur hujan akan memengaruhi pada warna hingga kualitas bau pada tembakau.
“Kerugian petani tembakau saat ini soal harga, karena pada proses pengeringannya kurang maksimal sehingga warnanya terpengaruh dan baunya juga beda. Apalagi sampai nginep dua hari, jadi yang kenak hujan kemarin pastinya ada pengaruh,” paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopindagprin) setempat berkenaan upaya para petani dalam menghadapi kondisi yang kurang baik (hujan).
“Kondisi seperti itulah diperlukan alat pengeringan seperti alat oven atau dryer UV,” katanya. (MUHLIS/ROS/VEM)