BANGKALAN, koranmadura.com – Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Kabupaten Bangkalan, Madura masih stagnan pada level 3. Penyebabnya, karena kurang masifnya proses tracing dari tim surveilans.
Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Sudiyo menyampaikan, setiap satu kasus virus Corona, tim surveilans harus bisa melacak minimal 15 orang yang pernah kontak erat dengan pasien. Namun, masyarakat sendiri masih takut ditracing.
“Sedangkan kita saat lakukan tracing masih kurang 15 orang bagi yang kontak langsung dengan pasien,” kata dia, Selasa 21 September 2021.
Menurut dia, banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) sudah pulang kampung. Sedikitnya, sekitar 1.515 orang. Namun, ada beberapa dari mereka tidak melalui proses isolasi. Sementara ingin dilakukan tracing, yang bersangkutan tidak ada di tempat.
“Saat terjun ke lapangan untuk tracing, PMI dan yang kontak erat tidak ada, jadi kesulitan kita di situ. Sehingga kita masih ada di level 3,” kata dia.
Dijelaskan manta Kepala Puskesmas (Kapus) Blega, setiap dua minggu sekali akan ada rapat evaluasi PPKM darurat dengan pemerintah provinsi hingga pusat. Diharapkan, status level PPKM di Kota Dzikir dan Shalawat ini segera berubah menjadi level 2.
“Kita tunggu saja pada rapat evaluasi PPKM, semoga hasilnya lebih baik dan ada kemajuan,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)