SAMPANG, koranmadura.com – Lagi-lagi beredar video peristiwa penangkapan diduga terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu yang dinformasikan terjadi di wilayah hukum Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
Di dalam video berdurasi 22 detik yang mulai viral tersebut tampak seseorang yang hanya mengenakan sarung berwarna orange yang digelandang dan diborgol oleh petugas berpakaian ala preman dan warga biasa. Penangkapan terhadap terduga penyalahgunaan narkotika jenis sabu tersebut lagi-lagi bukan dilakukan oleh aparat kepolisian kabupaten setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh koranmadura.com, terduga penyalahgunaan narkotika tersebut diketahui berinisial S, warga asal Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang. Sedangkan lokasi penangkapan terduga penyalahgunaan narkotika tersebut diinformasikan terjadi sekitar pukul 22.00 wib, Senin malam, 25 Oktober 2021 kemarin, di wilayah desa tersebut.
“Memang benar ada warga Desa karang Penang Oloh ditangkap polisi soal Sabu beberapa hari lalu. Dan warga itu sudah sering ditangkap. Tapi ditangkap dimana saya kurang tahu persis,” ujar warga Desa Karang Oloh yang namanya tidak mau dipublis, Rabu, 27 Oktober 2021.
Camat Karang Penang, Syahrir saat dikonfirmasi menyatakan, informasi adanya penangkapan soal penyalahgunaan narkotika diakuinya memang didapatkannya beberapa hari lalu di wilayahnya yakni di Dusun Bun Carbe, Desa Karang Penang Oloh.
“Informasinya memang begitu, malam-malam ada (penangkapan). Itu lokasinya di Dusun Bun Carbe, Desa Karang Penang Oloh. Kabar dari mulut ke mulut dari masyarakat itu ada. Untuk jelasnya langsung ke Polsek,” tuturnya singkat.
Terpisah Kapolsek Karang Penang, Iptu Slamet membenarkan peristiwa penangkapan tersebut. Namun pihaknya menegaskan petugas yang mengamankan tersebut berasal dari Kabupaten Pamekasan.
“Dari pamekasan, itu hasil pengembangan yang di Pamekasan. Kayaknya iya di Desa Karang Penang Oloh,” katanya.
Ditanya apakah yang ditangkap seorang penyalahgunaan narkotika dengan status bandar, Iptu Slamet belum mengetahuinya.
“Biar jelas langsung ke (polisi) Pamekasan biar tidak salah,” pungkasnya. Muhlis/ROS/VEM