BANGKALAN, koranmadura.com – Perluasan Puskesmas Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura menguras anggaran Rp 6,5 miliar. Namun, dalam pelaksanaan tahun 2021 ini, ada 4 bangunan warga terancam digusur. Yaitu, 3 rumah dan 1 toko.
Salah satu warga Desa Blega, Indah Rukmana menyampaikan, pemilik rumah dan toko tersebut menolak untuk digusur. Karena, bangunan yang ada di sebelah kiri gedung Puskesmas tersebut sudah dikontrak kepada pihak pemerintah.
“Kata masyarakar di sini tanah itu awalnya memang punya pasar. Lalu dikontrakan sampai sekarang. Jadi tidak mau digusur,” kata dia, Rabu, 6 Oktober 2021.
Perluasan Puskesmas Blega saat ini masih berlangsung. Tapi digarap dari sisi belakang terlebih dahulu. Informasi yang beredar, penggusuran 3 rumah dan 1 toko akan dilakukan oleh pihak ketiga. Serta didampingi petugas Satpol PP Bangkalan.
“Sepertinya masih belum ada solusi, jadi pembangunan belum sampai di lahan rumah itu,” tuturnya.
Walaupun ada rencana penggusuran, pemilik bangunan yang sudah puluhan tahun menempati itu enggan berpindah. Namun, kata Indah, sapaan akrab Indah Rukmana, pihak pemerintah terus melakukan pendekatan untuk mencari solusinya.
“Sepertinya pemerintah terus berkoordinasi dan juga mencari solusi bersama,” ucap dia.
Sementara kepala Puskesmas Blega, Vivin membenarkan bahwa ada perluasan gedung Puskesmas Blega. Pekerjaannya sudah dimulai sejak 16 Juli 2021 kemaren. Pada akhir tahun, dalam pelaksanaan pembangunan tersebut harus selesai.
“Pelaksanaan dikerjakan oleh pihak ke tiga,” imbuh dia.
Dia juga membenarkan terkait penolakan penggusuran 3 rumah dan 1 toko di atas lahan pemerintah. Namun, pihaknya masih melakukan pendekatan persuasif kepada pemilik bangunan. Agar, bisa menerima dengan lapang dada.
“Sambil lalu kami juga berkoordinasi pada pihak pemerintah daerah, agar penggusuran ada solusi,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)