SUMENEP, koranmadura.com – Seorang nelayan asal Desa Sapeken, Kecamatan/Pulau Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Supriyadi, ditemukan meninggal dunia, Selasa sore.
Sebelumnya, pada Minggu pagi, 14 November 2021, sekitar pukul 05.30 WIB., Supriyadi berangkat dari rumahnya untuk memancing di wilayah perairan Sapeken. Ia pun berangkat bersama temannya, Apriadi, dengan menaiki dua perahu berbeda.
Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB., cuaca mulai tidak bersahabat. Supriyadi pun berhenti memancing, dan berinisiatif untuk pulang ke rumahnya.
Namun, dalam perjalan pulang, nasib nahas menimpa Supriyadi. Ia tersambar petir, lalu terjatuh ke laut. Sementara temannya, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, hanya sekitar tujuh meter, juga sempat pingsan terkena imbasnya.
Upaya pencarian terhadap Supriyadi pun dilakukan. Namun di hari itu belum membuahkan hasil. Sehingga pencarian dilakukan dilanjutkan pada hari berikutnya, Senin, 15 November 2021.
Di hari kedua, upaya yang dilakukan petugas dibantu masyarakat nelayan sekitar mencari Supriyadi juga belum membuahkan hasil, meski telah puluhan perahu dikerahkan.
Supriyadi baru ditemukan pada hari ketiga upaya pencarian, yakni Selasa, 16 November 2021, sore sekitar pukul 15.00 WIB.
“Korban ditemukan mengambang di perairan laut berjarak lebih kurang 1,5 mil dari bibir pantai, tidak jauh dari tempat saat korban tersambar petir,” papar Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, dalam keterangan tertulisnya.
“Pihak keluarga berkenan dilakukan otopsi, dan diperoleh hasil bahwa, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” urai Polwan yang akrab disapa Widi itu, lebih lanjut.
“Mengingat kejadian tersebut adalah takdir Yang Maha Kuasa, pihak keluarga mengikhlaskan musibah tersebut, dan akan dilakukan pemakan mayat sebagaimana mestinya,” tambahnya. FATHOL ALIF/ROZ/VEM