BANGKALAN, koranmadura.com – Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) Kabupaten Bangkalan, Madura geruduk Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat, Kamis 9 Desember 2021. Kedatangan mereka mempersoalkan kinerja Kapolres.
Dalam aksinya, mereka menyerahkan sapu lidi beserta serokan sampah ke Kapolres. Hal itu, sebagai simbol bahwa polisi harus menyapu bersih kriminalitas di Kota Salak hingga tuntas. Setelah itu, mereka juga melakukan kios ditengah jalan dengan membakar ban mobil.
Salah satu Orator, Syamsul Hadi menilai kinerja Kapolres dan anggotanya sangat tidak jelas. Sebab, dari beberapa kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang terjadi tidak ada tindakan yang tegas dan jelas. Tak hanya itu, mereka tidak ada tahapan proses hukum yang dilakukan.
“Berdasarkan data yang kami miliki, sedikitnya ada 3 kasus pencurian yang dilaporkan, namun belum juga terungkap,” cetus dia.
Menurut dia, tugas pokok dan fungsi kepolisian sudah jelas dalam undang-undang nomor 2 tahun 2002, bahwa polisi berperan dalam pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Namun kata dia, hal itu tak dijalankan dengan baik.
“Kami menilai bahwa Kapolres tidak becus dalam melaksanakan tugas atau amanah negara sebagai penegak hukum,” ucap dia.
Oleh sebab itu, Syamsul sapaan akrab dia, mendesak Kapolres Bangkalan, agar segera menyelesaikan kasus-kasus Curanmor yang terjadi. Agar, para pencuri memiliki rasa jera untuk lakukan tindak kriminal lagi. Pihaknya memberikan jangka waktu 7 hari menuntaskan kasus yang mangkrak.
“Jika Kapolres tidak bekerja maksimal, maka persilahkan mengundurkan diri. Dan jika sampai 7 hari tidak ada hasil yang jelas, kami akan datang kembali dalam nuansa dan konten yang berbeda,” pungkas dia.
Sementara Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino berjanji akan melaksanakan tugas dalam mengungkap Curanmor. Termasuk kasus yang menjadi tuntutan massa aksi dari mahasiswa Kecamatan Kokop. Dia mengaku, sudah banyak kasus kriminal yang sudah terungkap.
“Berdasarkan data yang miliki sudah 80 persen kita berhasil ungkap setia bulan dari kasi yang dilaporkan,” kata dia.
Selain mengungkap kejahatan yang terjadi di Kota Dzikir dan Shalawat, pihaknya juga tetap melakukan tindakan preventif. Tempat-tempat yang kerap terjadi tindak kriminalitas akan dijadikan atensi dalam melakukan patroli.
“Yang terpenting ada sinergi antara polisi dan masyarakat. Amankan milik pribadi agar tidak dicuri,” kata dia. (MAHMUD/ROS/VEM)