BANGKALAN, koranmdura.com – Pemotongan honor vaksinator di Puskesmas Kota Bangkalan, Madura, ternyata atas persetujuan dari pimpinan. Kebijakan yang diduga dilakukan sepihak tersebut atas dalih pemerataan bagi petugas yang tidak menerima honor.
Hal itu diakui oleh Kepala Puskesmas Kota Bangkalan, dr. Wiwid. Menurut dia, ada 20 petugas vaksin yang dipotong honornya. Pemotongan itu diperuntukkan petugas yang bekerja tapi tak terima honor. Mereka tak terima honor karena tidak masuk SK
“Total Vaksinator di Puskesmas Bangkalan 60 orang. Yang masuk SK dan terima honor 20 orang. Sisanya tidak terima honor,” kata dia, Kamis 23 Desember 2021.
Dia mengakui, pemotongan honor tersebut sudah menjadi kerelaan dari petugas vaksinator lain. Mereka bersedia serahkan sebagain honornya untuk petugas yang lain. “Tidak ada pelanggaran sistem, karena mereka membagi atas dasar sukarela,” imbuh dia.
Wiwid menjelaskan, penambahan petugas merupakan keharusan. Sebelumnya, Puskesmas di Kota Bangkalan hanya butuh 20 orang. Karena, sempat membeludak permintaan dari masyarakat untuk vaksin, maka mau tidak mau harus nambah petugas.
“Yang dapat SK petugas memang 20 orang. Karena memang pengajuan ini hanya sekali dulu saat awal vaksinasi,” ulas dia.
Namun, saat awak media menanyakan jumlah uang yang dikoordinir dari setiap petugas vaksin, Wiwid enggan memaparkan hal tersebut. Tetapi yang jelas kata dia, honor vaksinator sudah turun dua kali. Saat ini, dibagi secara rata sesuai kinerja mereka di lapangan.
“Besaran honor saat ini lebih kecil dari pencairan yang tahap pertama. Tapi saya rasa ini sudah sesuai,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)