SUMENEP, koranmadura.com – Dermaga dan trayek baru penyeberangan Kalianget-Talango di Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditolak warga, khususnya para pelaku perahu penyeberangan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan Sumenep Mohammad Jakfar menyampaikan, semangat awal dikeluarkannya izin trayek baru Kalianget-Talango untuk mengurai kemacetan di jalur penyeberangan tersebut yang sering dikeluhkan masyarakat.
“Trayek baru itu diterbitkan pada bulan Desember lalu oleh kepala dinas yang lama. Saya tidak tahu sebenarnya seperti apa. Sehingga jadi di sana jadi empat trayek,” kata Jakfar, menjelaskan.
Baca: Kelompok Perahu Penyeberangan Kalianget-Talango Tolak Dermaga dan Trayek Baru
Di antara persyaratannya, lanjut dia, dermaga baik di sisi Talango maupun Kalianget harus diperbaiki. Dengan begitu, empat kapal bisa beroperasi selama satu bulan penuh.
“Selama ini, kan, hanya 20 hari maksimal. Tiga kapal menggunakan dua dermaga. Sehingga harus gantian. Tapi kalau dua dermaga diperbaiki, maka nanti di sisi Talango akan ada dua dermaga, dan di sisi Kalianget juga dua dermaga. Sehingga empat kapal bisa beroperasi 30 hari. Harapannya dengan begitu bisa mengurangi kemacetan,” ujar Jakfar, lebih lanjut.
Lalu, bagaimana dengan nasib para pelaku perahu kecil yang selama ini mengais rizeki di sana?
“Terkait nasib pelaku perahu kecil ini, nanti kami kaji dulu seperti apa. Saya tidak bisa memutuskan saat ini. Keputusannya tetap ada di pimpinan. Tapi saya yakin, Pemkab Sumenep pasti akan memperhatikan rakyat kecil,” jawab Jakfar. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)