SAMPANG, koranmadura.com – Kasus hewan ternak sapi yang tiba-tiba mati mendadak diklaim tidak akan menular terhadap hewan ternak lainnya hingga terhadap keberadaannya pada manusia.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, Suyono mengklaim serangan penyakit BEF (Bovine Epimeral Fever) oleh virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk kandang Culex sp diklaim tidak akan menular ke hewan ternak lainnya.
“Penyakit BEF ini hanya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau saja,” katanya, Senin, 31 Januari 2022.
Lanjut Suyono menyatakan berdasarkan hasil pelaporan dari petugas bagian ternak di instansinya, bahwa sejauh ini hewan ternak sapi yang mati mendadak hanya sebanyak tiga ekor sapi milik warga di Desa Kara, Kecamatan Torjun. “Yang mati hanya tiga ekor sapi di Desa Kara, Kecamatan Torjun, Mas,” ujarnya.
Baca: Ada Sapi Mendadak Mati di Sampang, Disperta Sebut Gegara ini
Sebelumnya, lanjut Suyono, serangan penyakit tersebut sudah ada. Namun hanya mengakibatkan hewan ternak sapi mengalami sakit biasa dan sembuh ketika dilakukan penanganan dengan memberikan suntikan vitamin.
“Yang sampai mati, ya baru-baru ini. Sebelumnya hanya sakit biasa dan ketika diberi suntikan vitamin, sapi itu sembuh. Dan itu dilaporkan di beberapa daerah seperti Kecamatan Ketapang,” ungkapnya.
Menurut Suyono, sejauh ini untuk upaya pencegahan sementara penyakit tersebut yaitu dengan membersihkan di area kandang sapi dan sekitarnya. “Kebersihan kandang harus dilakukan agar bebas dari sarang nyamuk,” paparnya. (MUHLIS/DIK)