SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, membebaskan lembaga sekolah mendaftar sekolah penggerak untuk penerapan kurikulum prototipe.
Kepala Disdik Kabupaten Sampang, Edi Subinto menyatakan, untuk kuota nasional sekolah penggerak untuk penerapan kurikulum prototipe yaitu sebanyak 8 ribu peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Sehingga pihaknya dalam rencana penerapan kurikulum prototipe pada 2022 di wilayahnya memberikan kebebasan bagi sekolah yang hendak menerapkan kurikulum tersebut.
“Kurikulum Prototipe ini nanti akan diterapkan di sekolah yang sudah dinyatakan lulus seleksi sebagai sekolah dan guru penggerak. Kalau susah lolol seleksi itu, nanti akan menerapkan pelaksanaan kurikulum prototipe. Makanya kami beri kebebasan semua sekolah di sampang untuk mengikuti seleksi itu,” ujarnya kepada koranmadura.com, Senin, 24 Januari 2022.
Namun pihaknya menegaskan, bagi peserta yang akan mengikuti seleksi penerapan kurikulum prototipe haruslah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
“Jika sudah banyak sekolah penggerak, maka nantinya akan pengalaman sekolah yang menerapkan kurikulum akan lebih banyak juga dan menjadi referensi bagi sekolah yangasih belum menerapkan kurikulum prototipe,” paparnya.
Menurutnya, sejauh ini pendaftaran untuk menjadi sekolah dan guru penggerak masih berproses.
“Sampai sekarang masih belum ada berapa sekolah yang sudah mendaftar seleksi. Tapi kami hanya memberikan dukungan dan dorongan bagi sekolah yang sudah memenuhi syarat untuk ikut seleksi. Semua sekolah mempunyai peluang yang sama untuk bisa ikut seleksi mulai dari TK, SD dan SMP dengan status negeri atau swasta,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, kurikulum prototip merupakan lanjutan dari kurikul masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat yang telah diluncurkan pada Agustus 2020 silam. Kurikulum prototipe rencananya akan diberlakukan secara terbatas dan bertahap melalui program Sekolah Penggerak. (MUHLIS/ROS/VEM)