SUMENEP, koranmadura.com – Sejak beberapa hari lalu, pemerintah mulai menyalurkan program Sembako atau sebelumnya disebut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara tunai melalui PT. Pos Indonesia.
Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, penyaluran bantuan tersebut bertempat di kantor Pos masing-masing kecamatan. Akibatnya, masyarakat harus antre cukup panjang dan berkerumun seperti terjadi di Kantor Pos Kecamatan Batang-Batang, Kamis, 24 Februari 2022.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sumenep Muhammad Saidi meminta agar ke depan penyaluran program Sembako secara tunai tidak dilakukan di satu titik di kantor Pos saja.
Sebab di kabupaten paling timur pulau Madura ini di tiap-tiap kecamatan hanya ada satu kantor Pos. Sehingga hal itu berpotensi menimbulkan kerumunan. Lebih-lebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Saya berharap kepada PT. Pos agar membuka posko penerimaan program bantuan sosial itu di setiap desa, serta mengatur jadwal sehingga penerima atau keluarga penerima manfaat (KPM) tidak sampai berkerumun,” kata Saidi.
Selain soal potensi terjadinya kerumunan jika penyaluran program Sembako itu dilakukan di satu titik kantor Pos, menurut dia yang juga jadi pertimbangan kenapa PT. Pos perlu membuka posko di tiap desa ialah jarak tempuh KPM.
“Kasihan penerima manfaat kalau harus menempuh jarak jauh untuk menerima bantuan. Kalau PT. Pos buka posko di setiap balai desa, itu pasti jarak tempuh penerima manfaat akan lebih dekat,” tambah dia. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)