PAMEKASAN, koranmadura.com – Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Aulia Nur Fadilah (10), tidak mampu membeli sepatu. Tidak hanya itu, kehidupanya dan kedua kakak kembarnya sangatlah memprihatinkan.
Sebab, anak yang dilahirkan dari pasangan suami istri bernama Tarjono dan Sri Wahyuni warga Jl. Stadion Kelurahan Barkot, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan tersebut, ibu kandungnya meninggal dunia. Kemudian bapaknya berada diluar kota dan sudah lama tidak memberi kabar dan kiriman uang.
Aulia panggilan akrab Aulia Nur Fadilah mengaku tidak punya sepatu dan tas yang layak untuk di pakai. Meskipun ada menurutnya, ukurannya kekecilan.
“Sepatu yang warna hitam dibuang karena sudah rusak, yang saya pakai selama ini sepatu warna putih, itupun sudah robek sana – sini. Semoga ada yang mau bantu,” ungkapnya dengan nada malu, Kamis, 10 Februari 2022.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan, Moh. Tarsun mengatakan pihaknya akan mendatangi kerumahnya untuk memastikan kondisi dan situasi rumah tersebut.
Tidak hanya itu, menurutnya, pihaknya akan menyiapkan bantuan berupa semboko untuk membantu meringankan beban mereka.
“Besok kita datangi karena sekarang masih ada acara, kita bawakan sembako. Kalau fasilitas sekolah ini wilayahnya Disdik,” paparnya. (SUDUR/ROS/VEM)