BANGKALAN, koranmdura.com – Ratusan demonstran kasus asusila di Buju’ Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mulai beranjak, dari Markas Kepolisian (Mapolres) ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Senin, 14 Maret 2022.
Di depan kantor Kejari Kabupaten Bangkalan, ratusan massa aksi blokade dua arah jalan raya di Soekarno Hatta. Pengendara sempat berhenti menyaksikan aksi demo. Langkah tersebut dilakukan, agar semua masyarakat tahu bahwa penegak hukum “mandul”.
“Kami minta maaf kepada para pengendara, kami terpaksa tutup jalan ini, agar sebagai peringatan kepada penegak hukum, supaya tidak main-main persoalan hukum,” kata salah satu orator, Nawwir.
Pantauan koranmdura.com di lapangan, Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino yang sempat didesak oleh massa aksi untuk keluar dan menemui massa aksi, ia sudah berada di kantor Kejari. Bersama Kajari Bangkalan Candra Saptaji Kejari, Alith sapaan akrab Alith Alarino menemui massa aksi.
Atas blokade oleh massa aksi, petugas kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas. Hal itu dilakukan, agar dapat meminimalisir akan terjadinya kemacetan yang berkepanjangan bagi para pengendara.
Orator meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH), dalam pengungkapan kasus asusila di Buju’ Geger, yang menyeret Ustad Holil, tidak bermain mata dengan oknum. Karena, aksi mencoreng nama baik buju’ sangat menyayat hati warga setempat.
“Kami sudah mendengar isu, ada dugaan main mata antara polisi dan oknum. Kami minta jangan main-main soal hukum,” ucap dia. (MAHMUD/ROS/VEM)