PAMEKASAN, koranmadura.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyatukan tekad untuk mengawal dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi hingga tuntas.
Mereka akan mengawal kasus penyelundupan pupuk bersubsidi ilegal dari Pamekasan ke Tuban dan Panorogo yang terjadi pada beberapa hari yang lalu.
Ketua DPC GMN Pamekasan, Taufiq mengatakan pihaknya tetap akan mengawal kasus penyulundupan pupuk subsidi ilegal hingga selesai.
“Kami DPC GMNI Pamekasan bersama HKTI Pamekasan berkomitmen siap mengawal kasus penyelundupan pupuk yang terjadi kemarin di Tuban dan Ponorogo, yang sampai saat ini kasus itu masih belum ada kejelasan,” tegas Taufiq, Selasa, 29 Maret 2022.
Menurutnya dengan adanya kasus penyelundupan tersebut, tentunya petani di Pamekasan yang dirugikan.
“Juga kedepan kami bersama sama HKTI Pamekasan akan terus mengupayakan kesejahteraan petani dan mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan nasib para petani,” terangnya.
Sementara itu, Ketua HKTI Pamekasan, Habib Amin Jakfar menegaskan pihaknya berencana akan menindaklanjuti ke Polres Tuban soal kasus penyelundupan pupuk subsidi agar kasus ini jelas.
“Proses hukum tidak jelas, sehingga kami sepakat dengan GMNI untuk menindaklanjuti kepada Kapolres Tuban agar ini jelas. Siapa yang bersalah maka harus dihukum. Jika tidak, maka kami akan melaporkan hingga kepada Presiden. Setidaknya kepada staf kepresidenan dalam hal ini Moldoko sebagai Ketua HKTI Pusat. Sehingga persoalan hukum ini menjadi jelas,” ungkapnya. (SUDUR/DIK)