BANGKALAN, koranmadura.com – Ratusan Mahasiswa dan Masyarakat dari Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mendemo Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat, Senin 14 Maret 2022.
Pendemo berangkat dari Taman Makam Pahlawan ke Mapolres, mereka persoalkan terkait perkembangan kasus asusila di Buju’ Geger yang dilakukan oleh terduga ‘Ustad’ Holil, dukun cabul. Sebab, hingga saat ini kasus tersebut masih sumir.
Salah satu orator, M. nawwir menyampaikan, aksi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat Geger ini, merupakan aksi solidaritas, agar pihak kepolisian tidak tidur dalam menjalankan proses hukum terhadap kasus asusila di Buju’ Geger.
“Kita ke sini ingin membangunkan polisi yang tidur. Karena kasus asusila di Buju’ Geger tidak kunjung ada perkembangan,” ujar dia.
Menurut dia, berdasarkan dari laporan kepada dirinya, terdapat aksi intimidasi terhadap saksi yang diperiksa. Informasi ini sudah menyebar. Dia menduga, pengungkapan kasus asusila ini sudah ada main mata antara polisi dengan oknum yang menutupi kasus tersebut.
“Kami mendengar bahwa penyidik melakukan intimidasi kepada saksi. Kami menduga bermain mata dengan salah satu oknum dalam menutup kasus asusila,” teriak dia.
Hingga berita ini ditulis, demonstran masih bertahan di depan kantor Mapolres Bangkalan. Sementara para orator secara bergantian menyampaikan aspirasi. Mereka mendesak, agar Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, menemui massa aksi. (MAHMUD/ROS/VEM)