BANGKALAN, koranmadura.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sudah memiliki tiga armada Pemadam Kebakaran (Damkar). Namun, jumlah ini dinilai belum ideal untuk menangani urusan kebakaran.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Bangkalan, Rudiyanto. Menurutnya dengan adanya 3 Damkar di Kota Salak ini dinilai amat sulit untuk memberikan pelayanan prima kepada 18 kecamatan, apalagi jarak yang ditempuh jauh.
“Misalkan kebakaran ada di Kecamatan Konang, Armada ada di Bangkalan Kota. Butuh 2 jam untuk sampai di sana. Belum lagi mencari airnya juga,” kata dia, Jumat 4 Maret 2022.
Semestinya, lanjut Rudi, sapaan akrab Rudiyanto, setiap kecamatan sudah tersedia armada Damkar. Sehingga ketika ada insiden kebakaran, petugas Satpol PP beserta peralatan pemadam kebakaran sudah siaga di daerah masing-masing.
“Misalkan dibentuk lembaga di bawah naungan Satpol PP yang stand by di kecamatan. Jadi, jika ada kebakaran tidak butuh waktu lama untuk memadamkan api,” ujarnya.
Namun apalah daya, dengan anggaran yang minim, pihaknya belum bisa menambah armada Damkar. Apa lagi, tahun ini dana di Satpol PP lebih sedikit dari pada tahun lalu. Sebab, anggaran tahun 2022 ini difokuskan untuk penanganan pandemi virus Corona.
“Anggaran kita di Satpol PP Rp 13,3 miliar, anggaran banyak dipakai untuk gaji THL dan kegiatan rutin,” tuturnya. (MAHMUD/DIK)