BANGKALAN, koranmadura.com – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menelan anggaran sebesar Rp 48,8 miliar. Namun, dari dana tersebut masih tersisa Rp 2 miliar belum disalurkan oleh PT Pos Indonesia setempat kepada penerima.
Berdasarkan data yang diterima koranmadura.com, tercatat sebanyak 81.442 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Dzikir dan Shalawat yang menerima bantuan ini. Hingga saat ini, masih tersisa 3.800 KPM yang belum disalurkan.
Kepala Kantor PT Pos Indonesia Kabupaten Bangkalan, Mudjiburrahman menyampaikan besaran uang yang didapatkan KPM Rp 200 ribu per bulan. Penyaluran selama 3 bulan dirapel jadi satu kali pencairan. Jadi, total yang diterima sebesar Rp 600 ribu per KPM.
“Selama tiga bulan, mulai dari Januari, Februari, dan Maret. Per bulan Rp 200 ribu. Jadi sekali menerim Rp 600 ribu,” kata dia, Selasa 8 Maret 2022.
Mudjiburrahman menjelaskan proses penyaluran BPNT dilakukan secara berjadwal, yakni sejak 22 Februari 2022 kemarin. Hal itu, dalam upaya menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi virus Corona yang tak kunjung usai. “Kalau dihitung, rata-rata sekitar 600 KPM yang kita jadwalkan setiap hari,” ujarnya
Penyaluran, lanjut Mudjiburrahman harus selesai pada tanggal 5 Maret 2022 kemarin. Namun, karena ada kebijkan baru dari pemerintah pusat, maka diperpanjang hingga 11 Maret. Diharapkan, hal itu bisa tersalurkan semua kepada KPM. “Kita tidak tahu alasan diperpanjang. Kita hanya menyalurkan. Semoga tidak ada kendala,” pungkasnya. (MAHMUD/DIK)