SAMPANG, koranmadura.com – Puluhan penganut eks Syiah Sampang, Madura, Jawa Timur, akhirnya tiba ke kampung halaman, usai dijemput langsung oleh Bupati dan Tim lima beserta rombongannya di Rusunawa Jemundo, Sidoarjo, Jumat, 29 April 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun, puluhan eks penganut Syiah yang akan pulang ke kampung halamannya yaitu sebanyak 14 KK atau sekitar 52 jiwa dan akan diantarkan ke kampung halamannya yang berasal dari Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang.
Puluhan eks penganut Syiah Tajul Muluk itu dibawa dari pengungsian menggunakan dua armada bus dan tiba di Pendapa Trunojoyo Sampang, sekitar pukul 15.30 wib dan dilanjutkan buka puasa bersama.
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi mengaku berkomitmen untuk memulangkannya, sebab pengungsi eks Syiah tersebut berada dipengungsian selama 10 tahun sejak 2012 lalu pasca terjadinya konflik sosial pada 2011 silam.
“Karena 10 tahun ada di pengungsian, maka ada penjemputan dari warga dari dua Desa tersebut. Yang jemput saat ini yaitu Tim Lima, Tokoh agama maupun tokoh masyarakat, Mereka akan kembali ke desa masing-masing. Mudah-mudahan selesai semuanya. Sekarang ini ada 14 KK atau sekitar 53 jiwa. Dan sisanya masih ada kurang lebih 380 jiwa yang rencananya akan dijemput kembali ke Kabupaten Sampang,” jelasnya.

Pihaknya menyatakan, 14 KK yang saat ini dijemput sejatinya sudah mempunyai tempat tinggal berupa sisa hunian mereka dan rumah keluarga mereka.
“Sehingga mereka layak dipulangkan, sisanya masih menunggu tahapan berikutnya sambil lalu menunggu program pemerintah,” katanya.
Disinggung soal target dibangunnya rumah layak huni, Bupati Sampang sejatinya rencana dibangunkannya rumah layak huni pada tahun ini.
“Tapi setelah koordinasi melalui zoom meeting, belum bisa di bangun RTLH, dan bisanya masih pada 2023 mendatang. Sementara pemulangan ini urgensi sebab sudah ada polemik di sana (pengungsian), khawatir nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila terjadi konflik lagi, isu ini akan tambah ramai ke nasional maupun nasional,” bebernya. (MUHLIS/ROS/VEM)