PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung di aliansi Badan Eksikutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Universitas Madura Jawa Timur meminta Ketua DPRD Pamekasan, Fathor Rohman menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Hal itu dilakukan setelah tuntutan massa aksi dipenuhi oleh Ketua DPRD soal Penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan pajak pertambahan nilai (PPN), serta penolakan wacana perpanjangan presiden tiga periode, di depan Kantor DPRD setempat, Senin, 11 April 2022.
Mereka meminta Ketua DPRD berorasi untuk menyuarakan penolakan tuntan tersebut sebagai wakil rakyat. Tidak hanya itu, Mantan Kepala Desa Poto’an Daya tersebut juga diminta menyanyikan lagu Indonesia.
Namun saat hendak bernyanyi, Ketua DPRD tampak merasa gerogi dan pucat. Meskipun demikian, pihaknya mampu melewati kondisi tersebut dengan menyanyikan lagu Indonesia raya bersama- bersama dengan peserta demo.
Sebelumnya, salah satu korlap aksi, Samhari menilai kenaikan BBM dan PPN rersebut sangat merugikan rakyat Indonesia. Tidak hanya itu, perpanjangan presiden tiga periode dinilai melanggar konstitusi.
“Kami minta semua DPRD ini bersama rakyat juga nolak tuntutan itu. Kami dalam aksi tidak di tunggangi oknum siapapun, ini murni membela kepentingan rakyat, sepakat teman-teman, sepakat,” teriak Samhari.
Ia meminta tuntutannya segara disampaikan sampai ke pusat. Kalau 3x 24 Jam tidak ada kejelasan, pihaknya akan kembali mendatangi kantor dewan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Catat, kami tidak main-main,” tegasnya.
Sementara itu, Fathor Rohman mengaku siap bertanggung jawab kepada mahasiswa dengan adanya tuntutan tersebut untuk disampaikan kepada pusat. “Terimakasih,” jawab Fathor Rohman sekaligus menandatangi lembaran penolakan tuntutan tersebut. (SUDUR/DIK)