SAMPANG, koranmdura.com – Menjelang lebaran, puluhan eks penganut Syiah Tajul Muluk yang masih berada di Rusunawa, Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur direncakan akan difasilitasi penjemputan ketika hendak pulang ke kampung halamannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan menyampaikan pihaknya sudah menggelar rapat sebelumnya dengan jajaran ulama, tim lima, Kecamatan, serta Desa, dan telah menyepakati rencana penjemputan akan dilakukan Jumat, besok, 29 April 2022.
“Kalau jumlah orangnya, ada sekitar 54 orang dengan jumlah KK sekitar 14 KK. Dan data itu bisa berubah tergantung situasi,” katanya saat ditemui di meja kerjanya, Kamis, 28 April 2022.
Dikatakannya, sistem penjemputan dilakukan secara bertahap mengingat saat ini para pengungsi masih belum mempunyai tempat hunian selain hanya para keluarganya yang masih sanggup menerimanya untuk tinggal bersama kembali untuk sementara waktu.
“Kebanyakan masih belum punya rumah. Tapi semisal ada keluarganya siap menampung dan sama-sama sepakat, maka akan diperioritaskan dijemput pulang. Tapi bagi yang keluarganya yang di sini (Madura,red) belum bisa menampung, maka akan dilakukan penjemputan pada tahap selanjutnya,” paparnya.
Sejauh ini, Pemerintah Daerah terus berupaya untuk membangunkan rumah hunian para pengungsi di dua Desa tersebut yakni Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben.
“Bapak bupati sampai sekarang pun masih berusaha bagaimana caranya mereka pulang itu sudah punya rumah. Minimal mereka pulang dan rumahnya sudah siap dibangun. Jangan kemudian pulang terlalu lama dan rumahnya malah tidak jelas. Justru itu akan menimbulkan masalah baru. Kalau soal sertifikat tanahnya sudah selesai oleh PTSL,” janjinya.
Disinggung mengenai kondisi lingkungan di dua desa itu, Yuliadi Setiawan menyatakan sudah tidak ada masalah dan kendala lagi.
“Kalau soal taqiyyah atau balik ke ajaran syiah lagi meski sudah dibaiat, kami belum mendengar informasi adanya itu,” katanya.
Lebih jauh Yuliadi Setiawan menyatakan Pemkab dalam rencana penjemputannya yaitu direncanakan menggunakan dua armada jenis bus. “Busnya dari sini, pak Bupati yang menyiapkan bahkan beliau mau menjemput langsung ke sana. Sedangkan busnya suruh pakai yang bagus karena konsep beliau yaitu memanusiakan manusia,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK)