PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menuding Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Pamekasan dianggap lemah dan lalai dalam pengawasan.
Hal itu terbukti dengan adanya penyelundupan pupuk subsidi yang berasal dari Pamekasan ke Tuban dan Ponorogo pada Bulan Januari Tahun 2022. Hal itu diketahui, setelah diungkap oleh Polres Tuban dan Ponorogo.
“Penyelewengan seringkali terjadi karena lemahnya pengawasan oleh komisi pengawasan pupuk subsidi atau KP3. Sehingga pemberian pupuk subsidi tidak sesuai dengan yang dicanangkan oleh kementerian,” tegas Ketua DPC GMNI Kabupaten Pamekasan, Bung Taufiq saat melakukan aksi demo depan kantor Pemkab setempat, Senin, 25 April 2022.
Maka dari itu, pihaknya meminta Ketua KP3 dan semuanya untuk melakukan evaluasi dan berdiskusi serta mencarikan solusi yang terbaik. Agar kejadian tersebut, tidak terulang kembali.
“Kepada ketua KP3 dan semuanya harus menemui kami untuk diskusi. Kalau tidak, kami tidak mau berdiskusi, kenapa, biar ini tidak terulang kembali demi rakyat dan ini demi kepentingan rakyat,” teriaknya.
Sementara itu, aksi demonstrasi tersebut ditemui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pamekasan, Ajib Abdullah juga kabid dan serta kasi. kemudian Kabag Perekonomian sekaligus sekretaris P3K, yakni A Fata. Sementara itu ketua Komisi P3K, Totok Hartono tidak menemui tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullah mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh teman teman-teman mahasiswa tersebut.
“Jadi kalau diskusi bukan di tempat yang terik, terima kasih atas masukkannya dan ini akan ditindaklanjuti, iya jadi terima kasih masukan masukannya jadi kami terima. Dan kami tindak lanjuti,” ungkapnya.
Massa tersebut tidak puas mengenai tanggapan tersebut. Sehingga mereka meminta hal itu diagendakan ulang, supaya ketua P3K dan semua yang terlibat hadir dan bisa berdiskusi bersama untuk mencarikan solusi.
“Kami minta sebelum lebaran ini,” jelasnya. (SUDUR/ROS/DIK)