SAMPANG, koranmadura.com – Riuh soal tidak ditahannya tiga tersangka penyelundup pupuk 17 ton, kini Mapolres Sampang, Madura, Jawa Timur, mendadak ramai mendapat dukungan moral untuk pengungkapan kasus mafia pupuk bersubsidi.
Sekitar pukul 10.00 wib pagi, sejumkah aktivis dan perwakilan petani di Sampang mendadak memasangi karangan bunga berisi tulisan dukungan moral kepada Kapolres setempat untuk upaya pengungkapan mafia pupuk bersubsidi di depan Mapolres setempat, Senin, 18 April 2022.
“Perwakilan petani sangat berharap agar Aparat Penegak Hukum (APH) bisa mengusut tuntas mafia pupuk bersubsidi. Kami dukung langkah pemberantasan mafia pupuk bersubsidi agar ada efek jera. Karena hampir setiap tahun selalu ada pupuk asal Sampang yang malah ketangkap di daerah lain,” ucap Sukardi, perwakilan dari Poktan Upja Kusuma bersatu.
Ditambahkan Sekretaris Pegiat Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) koorda Sampang, Mohammad Hakim menyampaikan pemasangan karangan bunga di depan Mapolres Sampang tidak lain hanya untuk memberikan dukungan kepada APH Polres setempat. Saat ini, pihaknya bersama pegiat MDW serta Kelompok Tani (Poktan) hanya untuk memberikan apresiasi dan sangat mendukung segala bentuk penanganan dan pengungkapan kasus mafia pupuk bersubsidi yang ada di Kabupaten Sampang agar diusut tuntas hingga ke akar-akarnya.
“Kami masih percayakan penuh ke APH terkait pengungkapan mafia pupuk bersubsidi di Sampang. Kami berharap dalam penanganan dan pengungkapan mafia pupuk bersubsidi ini tidak ada permainan karena ini berkaitan langsung dengan masyarakat bawah wabil khusus para petani yang 75 persen di Sampang masyarakatnya bertani,” paparnya.
Selain itu Hakim sapaan akrabnya juga mengaku miris ketika masih mendengar para mafia pupuk bersubsidi masih berkeliaran menghirup udara segar.
“Kami tidak rela ketika perekonomian saat ini dalam kondisi terpuruk, malah masih ada orang-orang yang mengambil untung dari penderitaan para petani di Sampang,” ungkapnya.
Sementara Kasubbag Humas Polres Sampang, Iptu Sunarno menyampaikan terimakasih atas dukungannya. Pihaknya dengan tegas mengaku untuk proses penanganan kasus pupuk bersubsidi tetap berjalan hingga nanti ke proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) setempat. “Kami ucapkan terimakasih, kasus pupuk bersubsidi masih terus jalan. Bahkan untuk ungkap tersangka yang lain, Satreskrim masih terus berupaya,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK)