BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menganggarkan sanitasi pondok pesantren Rp 1,8 miliar, dengan dipecah jadi 36 titik pembangunan.
Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) DPRKP Bangkalan, Rizal Mardiansyah menuturkan dana itu dari Dana Alokasi Umum (DAUM). Setiap titik sanitasi dianggarkan Rp 50 juta. Pembangunannya dijadikan dua bilik yaitu kamar mandi dan jamban.
“Kami bisanya dua bilik saja satu pondok. Tapi kami juga buatkan septic tank,” kata dia, Jumat, 8 April 2022.
Menurut Rizal, sapaan akrab Rizal Mardiansyah pembangunan sanitasi dengan satu kamar mandi dan jamban itu dirasa masih belum ideal. Sebab, pondok pesantren yang ada di Kota Dzikir dan Shalawat rata-rata bisa capai 100 santri lebih.
“Tapi kita terkendala anggaran. Jika kita tambah bilik, jumlah sanitasi sedikit, banyak yang tak dapat. Makanya, kita pecah jadi 36 tapi bilik hanya dua, angaran kecil Rp 50 juta” ujarnya.
Agar program sanitasi pondok pesantren ini tidak berbenturan dengan program yang ada di Bidang Kesra Setdakab Bangkalan, pihaknya melakukan pencocokan data. Sehingga, setiap lembaga pesantren tidak dapat bantuan dua kali dalam setahun.
“Jadi, data yang ada di Kesra dan di kami dicocokkan, kasihan pondok lain yang belum dapat,” pungkasnya. (MAHMUD/DIK)