SUMENEP, koranmadura.com – Adanya wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di beberapa daerah berdampak pada pasaran sapi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pasaran sapi lokal di kabupaten paling timur pulau Madura ikut lesu meski harganya saat ini turun dari sebelum merebaknya wabah PMK.
Menurut salah seorang pedagang sapi Haris, sejak adanya wabah PMK sapi lokal Madura, khususnya Sumenep, dilarang dijual ke luar daerah.
Akibat adanya larangan tersebut, menurut dia stok sapi yang diperdagangkan di pasaran meningkat tajam. Sementara permintaan tak ada peningkatan.
“Sekarang tidak bisa dijual ke luar daerah. Katanya karena ada penyakit,” kata Haris ditemui wartawan di pasar hewan di Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep.
Mengingat stoknya yang melimpah dan permintaan yang tak meningkat, menurut dia sekarang harga sapi turun. “Rata-rata turun satu juta,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)