BANGKALAN, koranmadura.com – Di Sekolah Menengah Atas (SMA), di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kabupaten Bangkalan, Madura, masih minim mengajukan program Doble Track Mandiri ke pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sejak program Doble Track, salah satu unggulan pemerintah provinsi diluncurkan pada 2019 lalu, hanya ada tiga sekolah yang sempat mewakili Bangkalan. Yakni, SMA 3, SMA 2 dan SMA 4. Padahal program itu baik untuk menambah soft skill siswa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) wilayah Bangkalan, Mustakim menuturkan, program Doble Track bisa menambah keterampilan siswa, selain ilmu pengetahuan di dalam kelas. Setelah lulus, mereka sudah punya kemampuan bekerja.
“Siswa yang lulus, dan tak melanjutkan kuliah, mereka sudah punya keterampilan bekerja, jadi program ini juga mengurangi pengangguran,” katanya, Selasa, 24 Mei 2022.
Dia menjelaskan, keterampilan tersebut disesuaikan dengan minat siswa. Yakni, mulai dari fotografer, tata rias, hingga membuat produk lalu dijual. Namun sayang, tak banyak sekolah yang mengajukan program Doble Track Mandiri.
“Program Doble Trak ini sebenarnya sangat bermanfaat. Coba bayangkan, selama 1 bulan siswa bisa meraih keuntungan hingga 12 juta dengan usaha mereka sebagai tata rias,” kata dia.
Apakah hasil pendapatan siswa melalui usaha mereka diserahkan ke sekolah? Mustakim menjelaskan, terkait mikanisme bagi hasil keuntungan melihat dari perjanjian awal. Jika modal awal murni dari siswa sendiri, maka pendapatan murni pribadi.
“Tapi jika ada bantuan modal, seperti dari unit usaha sekolah, maka tinggal hitung saja pembagian keuntungan,” imbuh dia.
Namun, pihaknya mengimbau kepada seluruh sekolah yang masih belum ikut berpartisipasi program Doble Track, agar segera mengajukan ke pemerintah provinsi. Sebab, program tersebut sangat bermanfaat bagi siswa untuk ke depannya.
“Nanti dapat bantuan dari provinsi untuk program Doble Track. Saya berharap semua sekolah bisa mengajukan,” (MAHMUD/ROS/VEM)