SUMENEP, koranmadura.com – Namanya Akbar Putra Mahendra. Baru lulus dari SMAN 1 Sumenep tahun 2022, dan diterima untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Kehutanan.
Akbar lahir pada 20 Maret 2004 silam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ia adalah anak dari pasangan suami istri Saiful Hosni (alm.) dengan ibu Diana Pravitasari.
Akbar ditinggal bapaknya sejak masih duduk di bangku kelas 5 SDN Pajagalan 1 Sumenep. Namun demikian, dia tak patah arang. Di bawah asuhan sang ibu, Akbar melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Sumenep, kemudian ke SMAN 1 Sumenep.
Di sekolah, dia termasuk pelajar yang senang berorganisasi. Pengalaman organisasinya bahkan sudah dimulai sejak di bangku SMP dengan menjadi anggota Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK).
Saat di SMA, dia menjadi pengurus OSIS selama dua tahun; dari jadi ketua seksie bidang seni menjadi ketua umum OSIS SMAN 1 Sumenep periode 2020-2021.
Di luar organisasi sekolah, Akbar juga aktif berorganisasi, salah satunya masuk sebagai pengurus Forum Pemuda Kebudayaan Sumenep.
Setelah lulus, pria yang selalu tampil sederhana ini mendapat informasi dari Waka Kesiswaan di sekolahnya bahwa IPB membuka penerimaan mahasiswa baru jalur ketua OSIS. Dia pun mendaftar secara online ke IPB melalui jalur itu.
Tanggal 7 Maret menjadi hari sangat berarti dan membahagiakan bagi seorang Akbar. Nama Akbar muncul sebagai peserta yang lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur ketua OSIS di website resmi IPB.
Resmi dan sah sebagai calon mahasiswa baru IPB tahun akademik 2022-2023, Akbar pun memutar otaknya agar tak terlalu membebani orang tuanya dari segi biaya hidup selama menempuh pendidikan di Bogor sana.
Ia mengajukan permohonan beasiswa secara tidak langsung kepada MH. Said Abdullah, anggota DPR RI asal Sumenep. Permohonan itu ia sampaikan melalui Waka Kesiswaan yang kemudian oleh Waka Kesiswaan disampaikan kepada Ibu Anis, guru fisika di SMAN 1 Sumenep yang memiliki kedekatan dengan MH. Said Abdullah.
Gayung pun bersambut. Pada suatu pagi Akbar mendapatkan panggilan telepon dari Ibu Anis yang meminta dia agar datang ke rumahnya.
Akbar pun turut patuh. Dia lalu bergegas ke rumah Ibu Anis. Setibanya di sana, selain ada Ibu Anis, juga ada satu orang perempuan yang merupakan bendahara dari Said Abdullah Institut (SAI).
Dihadapan Akbar dan Ibu Anis, perempuan itu menyampaikan bahwa akan menyerahkan beasiswa dari MH. Said Abdullah. Sejurus kemudian si perempuan menyerahkan satu amplop berukuran besar kepada Akbar dengan disaksikan oleh Ibu Anis.
Akbar tidak mengira bahwa beasiswa dalam amplop tersebut terdapat uang dengan nominal yang sangat besar. Dia sangat kaget setelah ia tahu bahwa beasiswa yang ia terima dari MH Said Abdullah sebesar sepuluh juta rupiah. Antara tidak percaya, senang bercampur rasa takut ia pamit hendak bergegas pulang setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih.
Tak berhenti sampai di situ, setelah mendapat laporan dari Ibu Anis bahwa Akbar terpilih sebagai peserta didik berprestasi di bidang organisasi, Said Abdullah memberikan tambahan beasiswa pada Akbar.
Dia diminta membuka rekening, dan selama tinggal di Bogor dia akan diberi uang saku setiap bulan sebesar tiga juta rupiah selama satu setengah tahun. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi, jika prestasi bagus akan dilanjutkan, jika tidak bagus maka akan dihentikan.
Akbar berharap beasiswa yang diterima dari MH Said Abdullah bermanfaat selama belajar di IPB. Menurutnya beasiswa itu akan digunakan untuk keperluan biaya kuliah, kebutuhan hidupnya di Kota Bogor serta kebutuhan lain sebagai penunjang kuliah dan pengembangan dirinya.
Lebih dari itu, dia juga berharap pemberian beasiswa dari MH Said Abdullah terus berlanjut pada adik kelasnya yang saat ini masih duduk di bangku SMAN 1 Sumenep.
Bagi Akbar menjadi pengurus dan Ketua Umum OSIS sangat berpengaruh dalam membentuk kematangan emosi dan pengembangan diri. Di komunitas OSIS Akbar mendapatkan keluarga baru. Teman-teman pengurus OSIS seperti layaknya saudara yang selalu hadir dan siap membantu dalam segala hal, baik terkait program kerja atau hal lain di luar organisasi.
OSIS sangat berpengaruh dan turut membentuk kepribadian Akbar. Sebab di OSIS dibutuhkan perjuangan dan kerja keras dalam setiap pelaksanaan program kerja. Juga dibutuhkan kerjasama, disiplin dan kreatif agar semua program OSIS terlaksana dengan baik serta meraih sukses. Kerja keras, kerja sama, disiplin dan kreatif serta perjuangan terbentuk dan menjadi bagian dari kepribadian Akbar.
“Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, hanya sebatas ucapan terimakasih dan doa terbaik untuk Bapak Said Abdullah beserta keluarga” ujar Akbar.
“Semoga Bapak Said Abdullah selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT. serta terus memberikan manfaat bagi masyarakat Madura dan Indonesia,” kata Akbar menambahkan. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)