SAMPANG, koranmadura.com – Kasus penyelundupan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terus menggelinding.
Pasalnya Komisi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabuaten setempat akan mencari celah bocornya distribusi pupuk bersubsidi. Bahkan mengancam akan memberikan tindakan tegas kepada oknum yang terlibat.
Ketua KP3 Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan menyampaikan, berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukannya yaitu terjadinya kasus penyelundupan di wilayahnya akibat adanya pemanfaatan dari indikasi data tidak riil pada pendataan usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Makanya akan segera kami kumpulkan dan kami akan minta laporan mengenai fakta-fakta yang terjadi sehingga pupuk subsidi diselundupkan. Karena saya yakin pasti ada kelemahan di situ,” ungkapnya, Selasa, 10 Mei 2022.
Pihaknya menegaskan, pasca terjadinya penyelundupan pupuk subsidi asal Kabupaten Sampang ke wilayah Blora, Jawa Tengah, pada 2021 lalu, diakuinya sudah dilakukan evaluasi. Namun keberadaan mafia pupuk subsidi dinyaatakan lebih gesit karena terus mencari celah peluang untuk menyelundupkan.
“Sudah di evaluasi, tapi masih ada saja orang berniat salah. Tidak bisa di celah ini, cari celah lain. Makanya nanti kami akan cek ke semuanya sehingga diketahui celahnya,” janjinya.
Disinggung berkenaan tindakan tegas teehadap distributor atau kios, Sekda Sampang ini dengan tegas akan menindaknya.
“Saya hanya ingin mengatakan satu hal saja. Siapa yang berbuat, maka dia (oknum) harus bertanggung jawab, siapapun itu. Mau dari kalangan birokrasi atau siapapun itu, mereka harus bertanggung jawab. Kaena saya maupun Bupati tidak pernah main-main soal itu,” terangnya menegaskan.
Bahkan pihaknya tidak mengelak bahwa di wilayahnya ada mafia pupuk bersubsidi.
“Ada mafia. Makanya pintar-pintar mafia, tidak nemu celah di sini pakai celah yang lain. Makanya kami akan segera evaluasi,” pungkasnya. Muhlis/ROS/VEM