BANGKALAN, koranmadura.com – Proses peminjaman e-book atau buku elektronik ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melalui Pojok Baca Digital (Pocadi) di Mal Pelayanan Publik (MPP) Bangkalan, Madura, Jawa Timur butuh waktu lama.
Hal itu dialami oleh seorang pengunjung, Syamsul Hadi. Dia mengaku ketika ingin meminjam buku digital tersebut ke Perpusnas, dalam prosesnya melulu dalam antre.
“Saya menunggu lama tapi masih dalam proses antre. Besoknya saya datang lagi, tetap masih antre. Saya kurang paham penyebabnya,” keluhnya, Rabu, 11 Mei 2022.
Samsul Hadi mengaku sangat membutuhkan e-book yang dimaksud untuk memenuhi kebutuhan mata kuliah di kampusnya. Sementara buku cetak yang tersedia di etalase Pocadi masih terlihat belum lengkap.
“Sedangkan petugas seperti tak acuh pada pengunjung. Buku yang tersedia masih minim juga,” ucapnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bangkalan, Yuyun Fajar Novela menuturkan peminjaman e-book berproses lama bukan karena perangkat yang tersedia di Pocadi.
“Bukan karena perangkat, tapi karena buku yang dipinjam oleh bersangkutan biasanya dipinjam oleh orang lain,” tuturnya.
Dia memaparkan, pengunjung yang meminjam e-book ke Perpusnas bukan hanya warga Kabupaten Bangkalan saja, melainkan seluruh Indonesia. Jadi, menurut dia, wajar jika harus antre.
“Saya sempat mencoba memang harus antre. Karena harus gantian dengan yang lain,” kata dia.
Perihal buku yang tersedia di etalase Pocadi, Yuyun, sapaan akrab Yuyun Fajar Novela menjelaskan pihaknya sudah menyediakan buku 300 eksemplar. Ratusan buku ini bantuan dari Perpusnas.
“Buku yang dibeli dari anggaran kita biasanya diletakkan di Perpustakaan Daerah. Mungkin tahun ini bisa menambah buku di Pocadi,” ungkapnya. (MAHMUD/DIK)