JAKARTA, Koranmadura.com – Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu menilai, perombakan kabinet atau reshuffle semakin mendesak karena ada menteri yang yang tidak fokus lagi bekerja di pemerintahan.
Meski demikian, Masinton Pasaribu mengakui bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden. Kapan dan siapa yang akan diganti adalah kewenangan Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi.
“Itu (reshuffle) kewenangan mutlak presiden, secara normanya begitu. Reshuffle prinsipnya sebagai evaluasi sebuah kinerja dan koordinasi. Relasi politik yang ada, kabinet terdiri dari parpol, juga kalangan-kalangan dari non parpol,” kata Masinton Pasaribu dalam diskusi di Jakarta Sabtu 11 Juni 2022 tentang perombakan kabinet.
Menurut Masinton Pasaribu, dari 34 anggota Kabinet Indonesia Maju, hanya satu menteri yang paling menonjol. Hanya saja, Masinton Pasaribu tidak menyebut menteri siapa yang dia maksud.
“Belakangan ini muncul dari masyarakat obrolan-obrolan, kenapa sih anggota kabinet kalau enggak salah 34 (orang, red), kok menterinya cuma satu. Ini kan obrolan di masyarakat, ini anggota kabinet 34 kok menterinya cuma satu,” ujarnya.
Masinton Pasaribu melihat, menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, para menteri Presiden Jokowi-Ma’ruf Amien tidak fokus lagi bekerja membantu Presiden dan Wakil Presiden.
Karena itu, Masinton Pasaribu mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mengganti para menteri yang tidak fokus lagi membantunya di kabinet. (Carol).