JAKARTA – Taktik politik Partai Nasdem yang langsung mengumumkan tiga nama calon presiden (capres), termasuk Anies Baswedan, pada rapat kerja nasional (Rakernas) pekan lalu mendapat pujian dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu pun berharap bisa bekerja sama dengan Partai Nasdem dalam mengusulkan satu dari tiga capres pilihan Nasdem itu.
Pada Rakernas Partai Nasdem pekan lalu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akhirnya mengumumkan tiga nama capres mereka yaitu Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.
Saat rapat pleno, nama paling banyak diusul Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem adalah Anies Baswedan yang diusul oleh 32 DPW, Ganjar Pranowo (29 DPW), dan Erick Thohir diusul oleh16 DPW.
Namun Surya Paloh mencoret nama Erick Thohir untuk digantikan oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa yang memang masuk dalam 25 nama usulan DPW Partai Nasdem. Saat diumumkan Surya Paloh, nama Anies Baswedan tetap sebagai capres nomor satu diikuti Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
Mengomentari itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu melihat, cara Partai Nasdem langsung mengumumkan nama capres lebih cepat adalah sesuatu yang positif karena membuka peluang munculnya putra-putra terbaik bangsa menjadi presiden Indonesia. PKS pun, kata Ahmad Syaikhu, siap bekerja sama dengan Partai Nasdem.
“Ini menjadi satu hal yang menggembirakan bagi perjalanan demokrasi nasional, PKS menyambut baik apa yang dilakukan oleh Partai Nasdem. Semoga kita bisa berkolaborasi dalam merestorasi Indonesia demi terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera, dan bermartabat,” kata Syaikhu dalam keterangannya di Jakarta, Senin 20 Juni 2022.
Titik temu Partai Nasdem dengan PKS diperkirakan nantinya terletak pada nama Anies Baswedan sebagai capres nomor wahid Partai Nasdem. Sebab sudah lama juga beredar informasi bahwa PKS juga akan mendorong Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.
Hanya saja, koalisi antara PKS dan Partai Nasdem saja belum mencukupi untuk mengajukan pasangan capres dan capres. Jumlah kursi Partai Nasdem di DPR saat ini hanya 59, sedangkan PKS 50. Artinya total kursi mereka baru 109. Sementara total suara secara nasional kedua partai ini baru mencapai 17,25 persen.
Mereka harus mencari mitra koalisi lain lagi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional pada pemilu sebelumnya untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. Mereka akan bisa mengajukan calon sendiri bila Partai Demokrat yang memiliki 54 kursi DPR ikut bergabung dan membentuk koalisi tersendiri. (Carol)