JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan dua menteri dan tiga wakil menteri yang dilantik Presiden Jokowi Rabu 15 Juni 2022 untuk tidak menjadikan jabatan sebagai alat untuk kontestasi pada Pemilu 2024.
Sebaliknya, Haedar Nashir meminta mereka untuk menunjukkan sikap kenegarawanan dengan mengemban jabatan yang dipercayakan Presiden Jokowi kepada mereka. Artinya, mereka harus lebih mengurus dan memerhatikan kepentingan rakyat banyak. Bukan kepentingan pribadi, kroni, dan kelompoknya sendiri.
“Kuncinya semua menjadi negarawan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negera di atas kepentingan diri, kroni, dan golongan sendiri. Cintailah rakyat sepenuh hati lebih dari sekadar pencitraan seolah pro rakyat namun hanya untuk melapangkan jalan politik sendiri. Tirulah para pendiri bangsa yang mau berkorban demi rakyat secara autentik,” kata Haedar Nashir di Jakarta, Rabu 15 Juni 2022.
Karena itu, Haedar Nashir berharap, meski sudah memasuki tahun politik, para menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk para menteri dan wakil menteri yang baru dilantik, untuk menjalankan madat secara optimal dalam memenuhi hajat hidup orang banyak.
“Apa pun dinamika politik jelang 2024 tetap mengutamakan tugas memenuhi kepentingan rakyat yang sebesar-besarnya,” tegas Haedar.
Pada Rabu 15 Juni 2022 siang, Presiden Jokowi melantik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Luthif dan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Sofyan Djalil.
Pada saat bersamaan, Presiden Jokowi melantik John Mempi Wetipo menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Presiden Jokowi juga melantik Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan rekan separtainya, Surya Tjandra, dan Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. (Carol)