SUMENEP, koranmadura.com – Daun kelor dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, disebut memiliki kandungan protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Hal itu seperti disampaikan oleh salah seorang eksportir daun kelor Sumenep, Heri Siswanto. Terbaru ia mengeskspor sebanyak 300 ton daun kelor kering Sumenep ke Tiongkok atau China, Selasa, 7 Juni 2022.
“Dari bukti-bukti uji laboratorium yang selama ini kami lakukan, paling bagus. Kalau kelor di Indonesia rata-rata ptoteinnya itu 23 sampai 26, kelor Sumenep ini mencapai 45 kandungan proteinnya,” kata Direktur PT Sumekar Bangun Persada itu.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya sudah mengekspor daun kelor ke beberapa negara, baik di Asia maupun Eropa. Seperti ke Jerman, Korea, Thailand, dan Tiongkok.
Di beberapa negara itu, daun kelor di antaranya digunakan untuk bahan obat-obatan. “Daun kelor ini biasanya untuk kebutuhan farmasi, kosmitik, dan sebagainya,” tambah dia.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mendorong agar kualitas daun kelor di daerahnya ke depan agar terus ditingkatkan. Sehingga lebih banyak lagi permintaan yang datang dari luar negeri terhadap daun kelor Sumenep.
“Yang paling penting, dari sisi kualitas, daun kelor ini harus terus ditingkatkan,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya pasca pandemi Covid-19 mereda, ratusan ton daun kelor dari Sumenep diekspor ke Tiongkok atau China. Momentum ini diharapkan menjadi awal kebangkitan UMKM di Sumenep.
Pelepasan ekspor daun kelor kering ke Negeri Tirai Bambu itu dilakukan oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi ditandai dengan pemotongan pita dan pecah kendi, Selasa, 7 Juni 2022.
Ratusan ton daun kelor kering dari Sumenep diangkut menggunakan kontainer dari Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang. (FATHOL ALIF/DIK)