PAMEKASAN, koranmadura.com – Harga daging sapi anjlok dan mencapai harga terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Di hampir semua pasar kebutuhan pokok di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, turun tajam. Hal ini karena semakin merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Bahkan, meski pasokan daging berkurang akibat pembatasan pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH), stok daging sapi di sejumlah pedagang masih banyak akibat berkurangnya pembeli.
Di Pasar Kolpajung, yang merupakan pasar terbesar di Madura, harga daging sapi yang sebelumnya Rp. 115 ribu per kilogram langsung turun menjadi Rp. 50 ribu. Sedang harga tulangan, dari Rp. 65 ribu per kilogram, turun menjadi Rp. 30 ribu sampai Rp. 35 ribu.
Para pedagang mengatakan, meski harganya anjlok, namun masih jarang pembeli, hingga setiap hari selalu ada sisa stok. Sebagian besar pembeli, hanya pemilik warung dan pedagang bakso.
“Kalau tidak ada pemilik warung dan pedagang bakso mungkin kami sudah tidak berjualan daging sapi” kata Nur Halimah, salah seorang pedagang, Minggu, 12 Juni 2022.
Kondisi yang sama terjadi di sejumlah pasar kebutuhan pokok lain di Pamekasan. Bahkan, di Pasar Branta, Kecamatan Tlanakan dan Pasar Panempan, Kecamatan Kota, penjual daging hanya menjual daging ayam. Itu dilakukan, karena sejak beberapa hari terakhir mulai jarang warga membeli daging sapi.
“Warga takut membeli daging sapi karena musim penyakit. Jadi kami hanya menyediakan daging ayam,” kata Mardiyah, salah seorang pedagang di Pasar Branta. (MUJTABA/ROS/VEM)