JAKARTA, Koranmadura.com – PDI Perjuangan memiliki strategi dan mekanisme tersendiri dalam mempersiapkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024. Dan, strategi serta mekanisme itu tidak harus sama dengan yang dilakukan partai politik lain.
Hal itu diungkapkan politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu di Jakarta, Minggu 19 Juni 2022. Ia menanggapi masuknya nama kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai capres usulan Partai Nasdem.
“Semua partai masing masing punya cara, punya strategi masing masing itu ranah internal masing masing partai, seperti kami umpama, berharap kita masuk ke ranahnya Nasdem gak mungkin lah, karena kita saling menghormati proses politik yang dilakukan di internal partainya masing masing punya mekanisme,” kata Masinton Pasaribu.
Dia meneruskan, “Yang berbeda kan cara dan strategi dari masing masing partai politik, kalau kami PDI Perjuangan, kami bukan mengabaikan komunikasi dengan partai partai lainnya, kan tidak semua dilakukan secara terbuka.”
PDI Perjuangna, kata mantan aktivis mahasiswa 1998 itu, terus mengamati dinamika dan gerak langkah partai lain menuju Pemilu 2024. Selain itu mereka juga terus menjalin komunikasi dengan partai lain, meski tidak dilakukan secara terbuka seperti partai-partai lain.
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo bersama Anies Baswedan dan Andika Perkasa sudah resmi menjadi tiga nama capres Partai Nasdem yang diumumkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada penutupan Rakernas Partai Nasdem Jumat 18 Juni 2022 lalu.
Dari ketiga nama ini akan diperas lagi menjadi satu nama yang menjadi capres resmi usulan partai tersebut. Hanya saja Partai Nasdem belum memenuhi syarat untuk mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres. Mereka harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk bisa mengajukan jagoan mereka pada Pilpres 2024. (Carol)