JAKARTA, Koranmadura.com – PDI Perjuangan mencoret Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daftar partai politik yang akan diajak bekerja sama menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presidne (Pilpres) 2024.
Pasalnya, membangun kerja sama dengan kedua partai tersebut sangat sulit dilakukan karena ikatan emosionalnya tidak ada.
Hal itu diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan hari ketiga di Sekolah Partai yang terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis 23 Juni 2022.
“Kalau saya pribadi sebagai Sekjen, memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat, karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu,” kata Hasto Kristiyanto.
Terbangunnya kerja sama antarpartai politik juga harus dilihat ikatan emosional dari pendukung PDI Perjuangan. Pendukung PDIP, kata Hasto Kristiyanto, merupakan wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik.
“Mereka lebih menyukai politik yang apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek historis itu tetap dilakukan,” ucapnya.
Sulitnya PDI Perjuangan bekerja sama dengan Partai Demokrat karena hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang buruk sejak 2004.
Sementara PDI Perjuangan sulit bekerja sama dengan PKS karena kedua partai ini memiliki ideologi yang berbeda. (Carol)