SAMPANG, koranmadura.com – Mandangin merupakan satu-satunya pulau yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Pulau yang baru-baru ini sedang dihebohkan dengan tumpukan sampah itu menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan. Salah satunya oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) setempat.
Atas keprihatinan lantaran kondisi sampah yang terus menumpuk itu, Forum PRB turun langsung melihat kondisi di lapangan. Mereka saling tukar infomasi dan pengalaman dengan warga setempat, hingga pengelohan sampah agar menjadi berguna.
Salah satu warga Pulau Mandangin, Muzayyin mengaku ikut prihatin melihat kondisi Pulau Mandangin yang terus dipenuhi sampah. Dirinya tidak memungkiri tidak semua warga Pulau Mandangin ikut prihatin terhadap kondisi sampah yang terus menumpuk saat ini.
“Memang harus ada kemitraan atau saling kolaborasi dengan pihak pemerintah desa. Memang di sini ada TPS bahkan pihak DLH di sini juga berjalan, tapi hanya sebatas mengambil dan memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat lain (TPS). Sekali lagi soal kebersihan lingkungan dan penanganannya memang tidak bisa sekaligus, melainkan memang harus bertahap, sehingga perlu semua pihak berkolaborasi seperti dengan DLH atau dengan pemuda-pemuda, karang taruna, ataupun ormas,” katanya kepada koranmadura.com, Senin, 13 Juni 2022.

Sementara Ketua Forum PRB Kabupaten Sampang, Moh Hasan Jailani menyatakan dirinya bersama 14 anggota dari Forum PRB telah bertemu dan mencoba berkolaborasi dengan sejumlah pemuda dan ormas di Pulau Mandangin guna saling berbagi informasi serta mencoba saling bergerak bersama untuk penanganan dan pengelolaan sampah yang semakin menumpuk agar dikelola supaya nantinya bisa berdayaguna.
“Kami dari Forum PRB bersama anak muda mandangin mencoba bergerak bersama untuk mengelola serta mengurai sampah agar tidak terjadi penumpukan yang terlalu over ekstrem di beberapa titik di Pulau Mandangin,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamatannya, Mamak sapaan akrab Moh Hasan Jailani menyatakan situasi dan kondisi keindahan Pulau Mandangin saat ini disebut tidak lagi berimbang lantaran kondisi sampah yang tidak lagi kemana-kemana dari lokasi kepulauan. Berdasarkan data lokasi pengecekan, ada sekitar 21 titik tumpukan sampah yang ada di Mandangin.
“Penanganan sampah di Pulau Mandangin memang butuh proses yang panjang, tidak bisa kun fayakun selesai. Harus butuh sinergi dari semua pihak dan semua stakeholder dan menyatakan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting,” terangnya.
Sehingga lanjut Mamak menyampaikan wacana Pulau Mandangin yang merupakan satu-satunya milik Kabupaten Sampang untuk dijadikan destinasi objek wisata alam nantinya menjadi kenyataan. Sebab menurutnya, objek lokasi yang dinilainya menjadi favorit saat ini yaitu di pantai pasir putih di bagian sisi barat dan Candin di bagian sisi timur Pulau Mandangin.
“Saat ini Forum PRB sudah mempunyai tim khusus yang akan diturunkan untuk tetap tinggal selama sepekan bersama-sama berpraktik untuk mengelola dan mengurai sampah supaya nanti berdayaguna. Karena sampah jika dimanagemen dengan telaten dan sabar, maka akan berdampak manfaatnya. Jadi, apa yang akan kami lalukan, itu demi warga Pulau Mandangin sendiri agar rencana destinasi wisata di kepulauan benar-benar menjadi kenyataan,” ungkapnya. (MUHLIS/DIK)