JAKARTA, Koranmadura.com – Kepala Departemen Politik dan Perubahan Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memperkirakan, pemilu presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dalam dua putaran.
Itu terjadi karena tingkat elektabilitas tiga calon potensial yang bakal maju sebagai capres pada Pilpres, menurut hasil survei berbagai lembaga, sangat mepet. Ketiganya adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
“Kami memprediksi Pilpres akan berlangsung secara kompetitif dan ketat karena jarak elektabilitas di antara tiga calon populer berdasarkan hasil survei sangat dekat. Sehingga Pilpres akan berpotensi terjadi dua putaran,” kata Arya Fernandes dalam media briefing bertajuk ‘Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi’, di Jakarta Rabu 8 Juni 2022.
Meski demikian, berapa pasang capres-cawapres yang akan maju belum bisa dipastikan secara definitif karena hingga saat ini peta koalisi masih sangat cair.
Apalagi bila mengatur Pasal 222 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Disebutkan, syarat mengajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden adalah partai agau gabungan partai politik yang mendapatkan paling sedikit 20% suara di DPR atau mendapatkan 25% suara sah di pemilu sebelumnya.
Bila mengacu pada syarat ini maka hanya PDI Perjuangan yang bisa mengajukan pasangan capres-cawapres sendiri. Sedangkan partai-partai lain perlu berkoalisi.
Sejauh ini baru Pargai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah menyatakan berkoalisi. Partai-partai lain seperti Partai Demokrat, Partai Nasdem, PKB, dan PKS belum menentukan koalisi. (Carol)