JAKARTA, Koranmadura.com – Relawan Pro Jokowi (Projo) bertekad akan menjadi jembatan yang menghubungkan kehendak rakyat akan kepemimpinan nasional dengan partai politik (Parpol) yang memiliki hak mengajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Sehubungan dengan itu Projo terbuka bermitra dengan siapa pun, termasuk dengan parta politik apa pun, dalam melahirkan kepemimpinan yang setia di garis rakyat dan setia menjalankan program-program pro rakyat.
Hal itu ditegaskan Bendaraha Umum DPP Projo, Panel Barus, dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu 8 Juni 2022.
Ia menangapi komentar sejumlah politisi PDI-P tentang kehadiran Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi ke acara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Sabtu 4 Juni 2022 lalu.
Menurut Panel Barus, Projo bukan organisasi yang berada di bawah partai politik tertentu. Projo adalah oraganisasi massa politik yang lahir untuk menerobos kebutuan saluran politik formal dalam melahirkan pemimpin yang diinginkan dan dicintai rakyat.
Karena itu, menjelang Pilpres 2024, Projo akan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) untuk menggali dan menyerap lebih dalam kehendak rakyat terkait kepemimpinan nasional dan program pembangunan ke depan. Musra adalah mekanisme demokrasi di mana rakyat ikut terlibat dan berpartisipasi dalam menentukan pemimpinnya.
“Projo bergerak dan bertindak sesuai arahan Jokowi yang merupakan Ketua Dewan Pembina. Jokowi dalam pidatonya menyampaikan agar Projo Ojo Kesusu, terus menggali kehendak rakyat dan terus menyerap aspirasi dari rakyat. Menurut kami itulah esensi Musra,” katanya. (Carol)