JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR Puan Maharani akan menjadi seorang pemimpin yang kuat karena memiliki sejumlah keunggulan. Ia antara lain memiliki sandaran politik yang sangat kuat sebagai kader tulen PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq dalam diskusi bertajuk “Puan Maharani dan Kepemimpinan Nasionalis-Religus Bung Karno” di Jakarta, Jumat 17 Juni 2022.
Menurut Hamka Haq, seorang pemimpin yang kuat tidak harus selalu populer. Sebab pemimpin yang kuat tidak akan mudah didikte oleh siapa pun. Dengan prinsip dan sikap seperti itu, bangsa ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Kekuatan lain Puan Maharani, menurut Hamka Haq, adalah bahwa dia seorang nasionalis tulen dan serentak religus. Nasionalis-religius itu merupakan warisan baik dari kakeknya Bung Karno, maupun dari ayah ibunya, Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri.
Bung Karno, kata Hamka Haq, sudah jelas nasionalis tulen. Namun dia juga menggali sumber kekuatan politiknya bersama pendiri Serikat Islam (SI) yang juga mertua Soekarno sendiri, HOS Cokroaminoto.
Soekarno juga sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam serta menjadi orang pertama di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menyampaikan pesan Al-Quran di depan para pemimpin dunia.
“Kalau citra religius Bung Karno itu jelas sekali. Ditambah lagi warisan dari sang ayah Pak Taufiq Kiemas yang ayahnya orang Sumatera Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau. Jelas sekali dalam diri Puan itu Indonesia yang beraneka ragam, ada darah Jawa, ada Bali, ada Sumatera Selatan, dan Minangkabau. Jadi Kebangsaan sudah jelas dipadu dengan kekuatan religius maka itu akan menjadi perpaduan yang kuat dan ideal,” sambung Hamka. (Carol)