JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk membeli minyak goreng.
Sosialisasi ini sangat penting karena mayoritas maysarakat yang membeli minyak goreng curah di pasar dan warung-warung yang menjual sembilan bahan kebutuhan pokok (Sembako) tidak familiar menggunakan aplikasi apa pun, termasuk Peduli Lindungi dalam berbelanja.
“Sosialisasi pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) menggunakan Peduli Lindungi harus dilakukan secara gencar. Terutama karena mayoritas pembeli minyak goreng subsidi datang dari masyarakat kelas bawah, yang belum tentu memiliki smartphone,” kata Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta Selasa 28 Juni 2022.
Menurut Puan Maharani, sosialisai pembelian minyak goreng curah seharga Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kilogram harus dimulai hari ini hingga dua pekan ke depan dan dilakukan secara serentak hingga pelosok-pelosok daerah seluruh Indonesia.
“Dan perlu diperhatikan, jangan sampai kebijakan menyulitkan rakyat. Khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki smartphone untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi,” tegasnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengaku memahami maksud pemerintah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi agar dapat mengecek distribusi minyak goreng secara real time sebagai antisipasi penyelewengan yang menyebabkan kelangkaan.
Namun sosialisasi mutlak penting dilakukan dan tidak sekedar mengandalkan teknologi informasi saja. “Harus ada pendekatan langsung ke masyarakat, ke pedagang, agar mereka benar-benar memahami transisi sistem pembelian minyak goreng,” imbuhnya.
Puan Maharani juga mengingatkan pemerintah untuk menggandeng pihak berwajib seperti kepolisian agar tidak terjadi penyelewengan di lapangan. Sebab, bukan tidak mungkin ada pihak yang meraup untung dari cara belanja menggunakan aplikasi besutan pemerintah itu.
“Harus dihindari munculnya tindak kecurangan atau oknum calo yang memanfaatkan kesulitan pembeli yang tidak bisa mengakses aplikasi PeduliLindungi dengan meminta tambahan harga. Tentu pengawasan harus dibantu dari tim Satgas Pangan Polri. Kita berharap program ini berhasil dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng yang berdampak terhadap kenaikan harga. DPR juga berharap ada evaluasi selama masa sosialisasi ini sehingga kita bisa temukan formula terbaik dalam sistem pembelian minyak goreng,” pungkas Puan Maharani. (Carol)