SAMPANG, koranmadura.com – Digaungkan sebagai bakal calon Bupati Sampang pada kontestasi Pilkada 2024 mendatang, Wakil Bupati Sampang, H Abdullah Hidayat kini buka suara.
Usulan nama Abdullah Hidayat sebagai bakal calon Bupati pada pilkada 2024 mendatang menjadi ramai dibicarakan pasca kegiatan konsolidasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Sampang yang terdiri dari tiga partai politik (Parpol) seperti PPP, PAN dan Golkar. Kondisi itu pula langsung direspon tegas karena mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat pada perpolitikan di kota Bahari sebutan untuk Kabupaten Sampang.
H Abdullah Hidayat yang juga sebagai Ketua DPC PPP Sampang menyampaikan, saat adanya kegiatan konsolidasi KIB di Hotel Camplong, dirinya mengaku tidak ada di lokasi karena masih mengawal kontigen asal Kabupaten Sampang di Provinsi.
“Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan maju ke Sampang satu. Dan kami sudah mendeklarasikan pada Bulan Ramadhan 2022 kemarin di kantor DPC PPP Sampang bahwa kami akan maju kembali dalam posisi yang sama, yakni pasangan Jihad,” katanya usai menghadiri kegiatan launching buku Potret Bisnis Pesantren di Madura dan Pengembangan Bisnis Pesantren di Madura di Gedung Hotel PKPRI Trunojoyo Sampang, Selasa 28 Juni 2022.
Niat untuk maju kembali sebagai pasangan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) pada kontestasi Pilkada 2024 mendatang, Wakil Bupati Sampang ini mengaku karena pada kepemimpinannya saat ini dirasa masih belum cukup menuntaskan visi misinya sebagaimana digaungkan pada kontestasi pilkada sebelumnya dalam janji politiknya.
“Apalagi pada 2020 dan 2021 lalu terjadi pandemi hingga sekarang. Jadi kami (Jihad) sudah berkomitmen untuk maju kembali dalam posisi yang tetap. Karena tidak mungkin menyelesaikan visi misi kita untuk mewujudkan Sampang Hebat Bermartabat, jika hanya satu periode,” tegasnya.
Bahkan Ketua DPC PPP Sampang ini mengakui bahwa sejauh ini belum ada rekomendasi dari DPW maupun DPP parpol PPP untuk membicarakan kontestasi pilkada 2024 mendatang.
“Yang dibicarakan untuk Pilpres itu. Kemarin itu mungkin agak keluar dari konteks. Karena saya pribadi tidak ada di sana dan saya tidak pernah memerintahkan anak buah saya untuk membicarakan hal itu,” ujarnya.
Disinggung apakah PPP akan keluar dari KIB di tingkat daerah, H Ab sapaan akrabnya menyatakan hal itu ranah pusat.
“Kalau koalisi itu kan dari pusat, di daerah hanya mengikuti dari atas,” pungkasnya. Muhlis/ROS/VEM