JAKARTA, Koranmadura.com – Partai Nasdem menangapi secara santai sindiran Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kepada partai itu yang mengajukan kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai salah satu calon presiden (capres) untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Partai Nasdem justru meminta PDI Perjuangan melakukan penjajakan kerja sama dengan Partai Nasdem menjelang Pilpres 2024 daripada menyindir. Sebab sindir menyindir sudah terlalu biasa.
“Kalau disindir-sindir sudah biasa. Tidak masalah juga. Toh itu hak mereka. Tapi daripada nyindir, ya, mending saling menjajaki, siapa tahu cocok. Bisa saja kan?” kata Ketua DPP Nasdem Willy Aditya di Jakarta, Senin 18 Juli 2022.
Willy Aditya malah menyindir balik PDI Perjuangan yang tidak mencalonkan kader terbaik sebagai capres, padahal calon itu memiliki potensi besar memenangkan Pilpres 2024.
“Lebih baik seperti Nasdem, jujur menyatakan bahwa si A layak jadi capres, meski itu bukan kader Nasdem sendiri. Daripada partainya sendiri tidak mau mencalonkan kadernya yang menonjol dan punya potensi. Itu menipu diri sendiri namanya,” ujar Willy Aditya lagi.
Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem bulan lalu memutuskan tiga nama capres untuk dikomunikasikan dengan partai-partai lain yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir partai politik yang mencalonkan kader partai lain demi mendongkrak elektabilitasnya yang terus menurun. Padahal tugas utama setiap partai politik adalah mengkader calon-calon pemimpin dari tingkat paling bawah hingga level nasional. (Carol)