PAMEKASAN, koranmadura.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta tambahan untuk anggaran beasiswa ASN tahun 2023
Permintaan tersebut dibenarkan oleh ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ali Masykur saat melakukan rapat penyampaian KUA-PPAS di ruang komisi.
Menurutnya, BKPSDM meminta tambahan anggaran dua kali lipat untuk beasiswa ASN dari tahun ini. Namun anggaran tersebut, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.
“Mereka minta tambahan anggaran, untuk beasiswa ASN cuman kita dipikir dulu apakah ditambah atau dikurangi. Tadi saya sampaikan, andai kata beasiswa berlaku kepada fuqara dan masakin (orang-orang miskin) dan dewan, tapi kalau hanya untuk ASN kan ini kan perlu dikaji ulang,” terang Ali Masykur.
Di soal kenapa dewan tidak meminta anggaran beasiswa kuliah S2 tersebut. Ali panggilan akrab Ali Masykur menjawab pihaknya dipilih oleh rakyat.
“Jadi kita ini dipilih oleh rakyat, takut nanti beasiswa itu akan membunuh idealisme dan semangat sebagai wakil rakyat,” kelitnya.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum sepakat dengan tambahan anggaran tersebut. meskipun nanti ujung tombaknya ada di tim banggar dan gar.
“Ada tambahan dua kali lipat, sehingga belum disepakati, karena kan sepakat atau tidaknya nanti berada di ujung tombaknya itu, ada di tim gar dan banggar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Pamekasan, Saudi Rahman mengklaim pihaknya saat ini fokus untuk menyelesaikan beasiswa yang 10 ASN tahun ini meskipun sebenarnya pihaknya berharap tahun depan ada tambahan beasiswa.
“Kami akan menyelesaikan dulu yang sudah ada, kan S2 ini ada 4 semester. Kami sebetulnya berharap, tapi kita juga melihat program-program yang lain, kami mengusulkan, tapi kami menyadari bahwa prioritas program pembangunan di Pamekasan ini banyak. Kalaupun memang tidak terlaksana (permintaan tambahan beasiswa), kita akan menyelesaikan dulu, program yang tahun 2022 ini, kan menjadi beban 2023 juga, baru kita akan melakukan rekrut yang baru,” ujarnya. (SUDUR/ROS/VEM)