JAKARTA, Koranmadura.com – Rizieq Shihab baru saja menghirup udara bebas di luar penjara, setelah mendapat status bebas bersyarat pada Rabu 20 Juli 2022. Dia meninggalkan Rumah Tahanan Cipinang pada Rabu 20 Juli 2022 pagi WIB. Ditemani pengacara dan disambut tim advokasi.
Rizieq Shihab juga sudah berkumpul bersama keluarga di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kediamannya, sejak Rabu 2022 pagi WIB. Ia disambut oleh istri dan anak-anaknya dengan pengalungan bunga. Sejumlah aktivis PA 212 juga ikut merapat ke sana.
Belum juga genap sehari di luar penjara, Rizieq Shihab sudah mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernuansa “pedas”. Pernyataan-pernyataan itu seolah membersitkan perlawanan yang belum usai dan masih akan terus digelorakannya pada waktu-waktu ke depan.
Perlawanan itu tetap dibungkus dengan kemasan “revolusi akhlak”. Tema ini, lewat berbagai ceramahnya yang cenderung vulgar dan kasar, baik langsung maupun tidak langsung, juga ikut mengantar Rizieq Shihab ke penjara karena menciptakan kegaduhan. Meskipun, kasus hukum yang menjeratnya adalah masalah Kekarantinaan Kesehatan dan penyebaran berita bohong.
Untuk melihat potensi kegaduhan yang tercipta dari Petamburan di waktu-waktu mendatang, kita bisa menyimak pernyataan-pertanyaan Rizieq Shihab dalam jumpa persnya pada Rabu 20 Juli 2022 di Petamburan.
“Sebagaimana yang telah saya sampaikan setiba di tanah air sewaktu saya pulang dari kota suci Makkah, yaitu ayo kita gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak,” kata Rizieq Shihab.
Dalam jumpa pers itu, Rizieq Shihab mengkritik kondisi negara, yang menurutnya, sedang mengalami kerusakan, terutama karena membudayanya kebohongan. “Bagaimana kita punya negeri dimana-mana ada kerusakan, dimana-mana ada kemungkaran suadara, maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan,” kata Rizieq Shihab.
Ia meneruskan, “Karena itu, yang saya ingin sampaikan di sini saudara, apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kezaliman, apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya. Maka kuncinya yuk sama sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak.”
Menurut Rizieq Shihab, orang yang mempunyai akhlak baik bakal menggunakan tubuhnya untuk melakukan kebaikan. Begitu pula dengan akalnya yang bakal digunakan untuk berpikir yang baik. “Orang yang akhlaknya baik, semua yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Orang yang akhlaknya baik, matanya digunakan membandang yang baik, telinganya digunakan untuk mendengar yang baik,” tegasnya.
Namun yang paling ditunggu adalah bendera apa yang akan dipakai Rizieq Shihab dalam menggelorakan perjuangan “revolusi akhlak”-nya itu. Pasalnya, pemerintah sudah membubarkan Front Pembela Islam atau FPI yang selama ini menjadi alat perjuangannya. Selama ini FPI identik dengan Rizieq Shihab. Begitu juga sebaliknya.
Selain itu, Petamburan yang selama ini menjadi basis perjuangan dan perlawanannya sudah dibersihkan polisi. Apakah Rizieq Shihab akan tetap melakukan perlawanan dari Petamburan akan menjadi sesuatu yang menarik ditunggu.
Meskipun, pilihan terbaik bagi Rizieq Shihab setelah keluar dari penjara adalah diam. Artinya, dia tidak perlu lagi membuat kontroversi-kontroversi baru. Sebab bukan tidak mungkin dia akan tersandung kasus hukum lagi. Apalagi, kemungkinan – sekali lagi mungkin – polisi masih memiliki sejumlah daftar kasus yang bisa saja menjerat Rizieq Shihab. Termasuk kasus Munarman yang sudah dijerat dengan kasus terorisme.
Karena itu sangat menarik memperhatikan gerak gerik atau bahkan perlawanan Rizieq Shihab setelah dia keluar dari penjara. Situasi akan semakin panas menjelang pesta demokrasi, pemilu 2024. Sebab kekuatan-kekuatan politik bukan tidak mungkin berebutan merapat ke Petamburan karena Rizieq Shihab tetap saja memiliki pengikut yang banyak. (Carol)