BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menganggarkan program sistem penyediaan air minum (SPAM) di daerah rawan kekeringan sebesar Rp 3,4 miliar.
Program tersebut dipecah menjadi 34 titik pekerjaan. Mayoritas dialokasikan di daerah Utara dan Timur, seperti Kecamatan Konang, Kokop, Geger, Tanah Merah hingga Labang. Namun, dari puluhan titik pekerjaan lebih banyak pada perluasan pipanisasi.
Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) DPRKP Bangkalan, Rizal Mardiansyah menuturkan program SPAM lebih banyak untuk perluasan pipanisasi di lokasi yang sudah memiliki air baku. Sebab, cara tersebut dinilai lebih efektif.
“Ada juga yang melakukan pengeboran dari awal. Tapi rata-rata pengembangan. Karena kalau pengeboran harus dilakukan penelitian melalui geologi,” ujar dia, Kamis, 21 Juli 2022.
Rizal, sapaan akrab dia memaparkan anggaran program SPAM yang dimaksud bersumber dari APBD, yaitu melalui prioritas bupati dan serap aspirasi dewan. Setiap titik menelan anggaran di bawah Rp 200 juta. Disesuaikan dengan kebutuhan dana di lokasi.
“SPAM dikerjakan oleh pihak ketiga dengan penunjukan langsung. Dari prioritas bupati ada 13 titik dan serap aspirasi dewan 21 titik,” ujarnya.
Program SPAM yang dari prioritas bupati melalui proposal pengajuan Musrenbang. Sedangkan dari pokok-pokok pikiran (Pokir) melalui serap aspirasi setiap daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Program SPAM ini diletakkan di lokasi yang sudah memiliki potensi air baku.
“Seperti di Desa Pakis, Kecamatan Konang tidak ada potensi air baku. Jadi tidak bisa melakukan pengeboran,” tuturnya. (MAHMUD/DIK)