JAKARTA, Koranmadura.com- Menteri Agraria/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto bergerak cepat dalam memberantas mafia tanah di kementeriannya. Belum genap satu bulan menjabat sebagai menteri Agraria/BPN, beberapa oknum di kementeriannya sudah dicokok polisi karena dugaan terlibat dalam kasus mafia tanah di wilayah DKI Jakarta.
Salah satu pejabat yang dicokok polisi pada Rabu 13 Juli 2022 dini hari WIB adalah pejabat yang berinisial PS. Dia ini diduga terlibat kasus mafia tanah di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
“Benar Saudara PS yang merupakan salah satu pejabat di BPN Kota Jakarta telah kami tangkap di Depok,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 13 Juli 2022.
Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Petrus Silalahi lebih jauh menjelaskan tentang peran PS dalam perkara mafia tanah di kawasan Lenteng Agung ini. Saat ini PS memang menjabat sebagai koordinator substansi penataan pertanahan Kota Jakarta Utara.
“Namun, saat tindak pidana terjadi, beliau menjabat sebagai Ketua Tim Ajudikasi PTSL pada kantor BPN Kota administrasi Jakarta Selatan,” kata Petrus Silalahi.
Dia menerangkan, oknum BPN diduga menerima sejumlah dana dari pemohon hak untuk menerbitkan sertifikat yang sebenarnya termasuk dalam program ajudikasi PTSL. Para pemohon ini mengajukan pembuatan sertifikat atas tanah yang bukan milik mereka, melainkan milik orang lain. Ironisnya para oknum di BPN meladeni permintaan mereka karena diberi uang.
“Peran yang bersangkutan menerbitkan SHM tidak sesuai dengan Warkah yang mana warkah tersebut teridentifikasi palsu dan tidak sesuai SOP serta diduga terdapat aliran dana dari si pemohon hak (program PTSL adalah gratis/ tanpa biaya),” terang Petrus Silalahi. (Carol)